Polisi dan Bupati Aceh Tenggara Gerebek Gudang Beras Oplosan, 20 Ton Disita

Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, bersama Kasatreskrim Bagus Pribadi, Kasat Intelkam Iskandar Said, serta tim gabungan dari Satreskrim dan Satintelkam saat melakukan penggeledahan di sebuah gudang yang diduga menyimpan beras oplosan di Aceh Tenggara. (Foto: IST)
Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, bersama Kasatreskrim Bagus Pribadi, Kasat Intelkam Iskandar Said, serta tim gabungan dari Satreskrim dan Satintelkam saat melakukan penggeledahan di sebuah gudang yang diduga menyimpan beras oplosan di Aceh Tenggara. (Foto: IST)

PM, Aceh Tenggara – Sebuah gudang beras di Desa Terutung Seprai, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, digerebek oleh Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, bersama jajaran kepolisian pada Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 01.30 WIB. Gudang tersebut diduga melakukan praktik pengoplosan beras yang merugikan masyarakat.

Penggerebekan ini dilakukan setelah pihak berwenang menerima berbagai laporan dari warga terkait aktivitas mencurigakan di gudang milik UD Kamsia Jaya Tani. Menindaklanjuti laporan tersebut, Bupati Salim Fakhry langsung berkoordinasi dengan Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Aceh Tenggara untuk melakukan tindakan hukum di lokasi.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, benar adanya bahwa gudang ini melakukan praktik pengoplosan beras. Saat penggerebekan, kami menemukan barang bukti yang menguatkan dugaan tersebut,” ujar Bupati Salim Fakhry.

Dalam operasi tersebut, petugas berhasil menyita sekitar 20 ton beras oplosan yang ditemukan di dalam gudang. Namun, berdasarkan perkiraan di lapangan, jumlah total beras yang telah dicampur dan beredar di pasaran bisa mencapai ratusan ton.

“Pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Polres Aceh Tenggara. Ini menjadi hadiah Idul Fitri bagi masyarakat karena kita berhasil menggagalkan peredaran beras oplosan yang dapat merugikan banyak orang,” tambahnya.

Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Bagus Pribadi, membenarkan adanya penggerebekan serta penangkapan terhadap pemilik gudang. Ia juga memastikan bahwa pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap jaringan peredaran beras oplosan tersebut.

“Saat ini kami masih mendalami kasus ini dan akan memberikan informasi lebih lanjut setelah proses penyelidikan selesai,” ujar Iptu Bagus Pribadi.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli beras, serta segera melaporkan jika menemukan indikasi beras oplosan di pasaran.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait