Beras Pakistan Dominasi 96,6 Persen Impor Aceh pada Desember 2024

Petugas dari Perum Bulog memeriksa beras impor yang sampai di pelabuhan. Foto: Dok. Perum Bulog
Petugas dari Perum Bulog memeriksa beras impor yang sampai di pelabuhan. Foto: Dok. Perum Bulog

PM, Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat bahwa beras menjadi komoditas impor utama Aceh pada Desember 2024, dengan nilai sebesar 9,71 juta dolar AS. Impor beras tersebut mendominasi hingga 96,6 persen dari total nilai impor, dengan Pakistan sebagai pemasok terbesar.

Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan bahwa impor beras pada periode tersebut berasal dari tiga negara: Pakistan, Thailand, dan Myanmar.

“Impor terbesar berasal dari Pakistan dengan nilai 3,77 juta dolar AS berupa beras, kemudian dari Thailand sebesar 3,09 juta dolar AS, serta Myanmar dengan nilai 2,84 juta dolar AS,” ungkap Ahmadriswan dalam keterangan persnya, Selasa (4/2/2025).

Komoditas Impor dan Penurunan Nilai Ekspor

Selain beras, Aceh juga mengimpor gipsum atau anhidrit dengan nilai sebesar 0,34 juta dolar AS, setara dengan 3,4 persen dari total impor bulan tersebut.

Secara keseluruhan, total nilai impor Aceh pada Desember 2024 tercatat sebesar 10,05 juta dolar AS, yang menunjukkan penurunan drastis sebesar 87,21 persen dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya.

Lonjakan Ekspor Batu Bara

Di sisi ekspor, Aceh mencatatkan peningkatan yang signifikan. Nilai ekspor Aceh pada Desember 2024 mencapai 71,19 juta dolar AS, meningkat 26,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekspor terbesar ditujukan ke India dengan nilai 42,66 juta dolar AS, yang didominasi oleh komoditas batu bara.

“Secara total, ekspor komoditas utama Aceh pada Desember 2024 terdiri dari batu bara senilai 44,29 juta dolar AS atau 62,21 persen dari total ekspor, diikuti kopi sebesar 14,33 juta dolar AS atau 20,12 persen, serta kondensat senilai 7,72 juta dolar AS atau 10,85 persen,” jelas Ahmadriswan.

Komoditas ekspor lainnya meliputi cangkang kernel kelapa sawit (2,09 persen), furnitur/perabot rumah (1,64 persen), ikan olahan/diawetkan (1,10 persen), serta berbagai komoditas lain (1,99 persen).

Surplus Perdagangan Tertinggi

Dengan nilai ekspor yang jauh melampaui impor, neraca perdagangan luar negeri Aceh mencatatkan surplus sebesar 61,14 juta dolar AS pada Desember 2024.

“Jika memperhatikan tren Januari hingga Desember 2024, surplus pada Desember merupakan yang tertinggi. Ini menunjukkan pemulihan signifikan setelah sebelumnya mengalami defisit,” tambah Ahmadriswan.

BPS berharap kinerja ekspor Aceh yang meningkat ini dapat terus terjaga guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20240925 WA0004 660x330
Pj. Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal, ZA, M. Si, didampingi Plh. Sekda Aceh, Azwardi AP, M.Si, foto bersama Ketua DPRA Zulfadhli dan Wakil Ketua DPRA Dalimi usai penandatanganan dokumen pengesahan APBA 2025 pada Rapat Paripurna di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh, Selasa, (24/9/2024). Foto: Biro Adpim

DPR dan Pemerintah Aceh Sahkan APBA 2025 Sebesar Rp 11,07 Triliun

WhatsApp Image 2024 11 15 at 11.01.01
(SUKAT) bersama (Disbudpar) Aceh serta (BPK) Wilayah 1 Aceh melaksanakan Duek Pakat Kebudayaan Aceh di Kompleks Taman Ratu Safiatuddin, Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (13/11/2024) . Foto: SUKAT

SUKAT Adakan Duek Pakat Kebudayaan Aceh

1000593616
Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Mellani Subarni, mengunjungi Posyandu Harapan Ibu dan membagikan makanan bergizi untuk bayi, balita serta ibu hamil, di Desa Santosa, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, Rabu 5 Juni 2024. [Foto: Istimewa]

Bunda PAUD Aceh Sosialisasi Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Calang