Empat Hari Hilang, Remaja Krueng Aceh Ditemukan Meninggal Dunia

Tim Rescue Basarnas Banda Aceh menemukan Hanifa (17), remaja yang tenggelam di Krueng Aceh, Kuta Malaka, Aceh Besar. Pada hari keempat pencarian, Sabtu (18/1), jasadnya ditemukan di hilir sungai setelah proses penyisiran. (Foto: For Infoaceh.net)
Tim Rescue Basarnas Banda Aceh menemukan Hanifa (17), remaja yang tenggelam di Krueng Aceh, Kuta Malaka, Aceh Besar. Pada hari keempat pencarian, Sabtu (18/1), jasadnya ditemukan di hilir sungai setelah proses penyisiran. (Foto: For Infoaceh.net)

PM, Aceh Besar – Hanifa (17), seorang remaja yang sebelumnya dilaporkan hanyut di Krueng Kuta Malaka, Aceh Besar, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari keempat pencarian, Sabtu (18/1).

Kepala Kantor Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, mengungkapkan bahwa korban ditemukan sekitar pukul 11.15 WIB oleh tim Rescue Basarnas Banda Aceh saat melakukan penyisiran di hilir sungai.

“Korban ditemukan sejauh 18,6 km dari lokasi awal kejadian, tersangkut di dermaga kecil. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Ibnu Harris.

Proses Evakuasi

Korban kemudian dievakuasi menggunakan perahu karet ke darat dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dengan ambulans milik RAPI. Operasi pencarian ini melibatkan berbagai tim SAR gabungan, seperti Polsek Kuta Malaka, Koramil Kuta Malaka, BPBD Aceh Besar, dan masyarakat setempat.

Kronologi Kejadian

Hanifa, warga Gampong Batee Linteng, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, dilaporkan hanyut pada Rabu (15/1), sekitar pukul 14.30 WIB. Kejadian bermula saat ia bersama delapan temannya berburu hama babi liar. Hewan buruan mereka lari ke arah sungai, dan salah satu rekannya sempat menyeberangi sungai sebelum kembali ke darat akibat kelelahan.

Hanifa kemudian melompat ke sungai untuk mengejar buruannya, namun arus yang deras membuatnya terseret. “Korban sempat ditolong oleh temannya, namun upaya tersebut gagal. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kuta Malaka,” jelas Al Hussain.

Upaya Pencarian

Pencarian dimulai pada hari kejadian, Rabu (15/1), sekitar pukul 17.00 WIB, dengan Tim Rescue Basarnas Banda Aceh dan Potensi SAR lainnya menurunkan perahu karet di lokasi kejadian. Operasi pencarian intensif dilakukan hingga hari keempat, saat korban akhirnya ditemukan.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan saat berada di wilayah berarus deras.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait