PM, Aceh Besar – Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun, warga Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, dilaporkan hilang setelah terseret arus sungai di Krueng Aceh, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar.
Peristiwa tragis ini terjadi saat korban bersama sejumlah rekannya sedang berburu babi di kawasan tersebut. Saat hewan buruan mereka berlari ke arah sungai, korban berupaya menyeberang, namun diduga tidak sanggup berenang dan akhirnya terseret arus yang deras. Rekan-rekannya sempat mencoba menolong, tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Upaya Pencarian
Kepala Basarnas Banda Aceh, Al Hussain, menyatakan bahwa hingga saat ini korban masih dalam pencarian oleh tim gabungan. Pencarian telah dilakukan sejak Rabu (15/1/2025), namun belum membuahkan hasil.
“Ini sudah hari kedua pencarian, namun korban masih belum ditemukan,” ujar Al Hussain, Jumat (17/1/2025).
Menurutnya, laporan awal diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banda Aceh dari personel Damkar BPBD Aceh Besar. Setelah menerima informasi, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Banda Aceh bersama Potensi SAR segera bergerak ke lokasi kejadian.
Saat tiba di lokasi sekitar pukul 17.57 WIB, Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian dengan menurunkan satu unit perahu karet (rubber boat). Namun, hingga pukul 19.00 WIB, pencarian hari pertama belum membuahkan hasil dan harus dihentikan sementara karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban awalnya berburu babi bersama delapan rekannya. Saat hewan buruan mereka berlari ke arah sungai, salah satu rekannya mencoba menyeberangi sungai tetapi kembali ke daratan karena kelelahan.
“Setelah itu, korban ikut turun ke sungai, tetapi justru terseret arus yang saat itu cukup deras. Rekannya sempat berusaha menolong, tetapi gagal. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kuta Malaka,” jelas Al Hussain.
Strategi Pencarian Lanjutan
Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pada Kamis (16/1/2025) dengan membagi tim menjadi dua. Tim pertama menyisir aliran sungai ke arah hilir sejauh 4 km dari lokasi kejadian menggunakan satu unit perahu karet. Sementara itu, tim kedua melakukan penyisiran darat di sepanjang tepian sungai sejauh 2 km dari titik hilangnya korban.
“Pencarian juga menggunakan alat pendeteksi bawah air aqua eye serta pemantauan udara dengan drone,” tambahnya.
Namun, pencarian kembali dihentikan sementara pada sore hari dan dilanjutkan kembali pada Jumat pagi.
“Tim SAR gabungan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Kami berharap proses pencarian ini segera membuahkan hasil,” pungkas Al Hussain.
Belum ada komentar