Bustami Hamzah Mendapat Dukungan Luas Sebagai Alternatif Pemimpin Aceh Baru Ke Depan

WhatsApp Image 2024 11 01 at 23.47.53 (1)
Cagub dan Cawagub Aceh nomor 1, Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (Syech Fadhil).

Oleh: Moharriadi, Tim Pemenangan No. 1 Om Bus Syech Fadhil

Bustami Hamzah, sebagai calon gubernur Aceh yang didukung oleh koalisi partai nasional dan partai lokal, memiliki beberapa peluang untuk memenangkan Pilkada Aceh 2024 melawan Muzakir Manaf (Mualem) dari Partai Aceh dan partai koalisi. Setidaknya hal ini terlihat dalam sambutan masyarakat yang besar sepanjang perjalanan roadshow-nya ke pantai barat selatan Aceh dalam beberapa hari terakhir.

Peluang itu semakin nyata karena Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi merupakan sosok yang mendapat dukungan dari Koalisi Partai Nasional, yaitu Partai Golkar, Partai NasDem, PAN, Partai Gelora, dan PKN, selain partai lokal yaitu PAS Aceh dan PDA. Dukungan ini memberikan keuntungan dari segi sumber daya, jaringan politik, dan dukungan dari pemerintah pusat, yang dapat memperkuat posisinya dalam kontestasi pilkada, terutama untuk menjangkau pemilih yang lebih beragam.

Posisi strategis Bustami dengan dukungan dari partai-partai nasional serta hubungan baik dengan pemerintah pusat memungkinkan Bustami memperjuangkan pembangunan otonomi yang lebih harmonis dengan pemerintah pusat, yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi Aceh dalam hal anggaran dan investasi.

Pengalaman luas Bustami di bidang pemerintahan dan administrasi juga menjadi nilai tambah di mata masyarakat, terutama karena rakyat Aceh menginginkan pemimpin yang profesional, berorientasi pada stabilitas, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang sosial, ekonomi, dan politik.

Selain itu, Bustami juga merupakan tokoh baru yang dapat menjangkau semua kalangan rakyat Aceh, berbeda dengan tokoh-tokoh pemimpin Aceh sebelumnya yang dekat dengan akar konflik masa lalu di Aceh. Dengan demikian, Bustami mendapatkan dukungan dari pemilih yang menginginkan pemimpin baru tanpa keterkaitan dengan masa konflik di Aceh. Ini menjadi daya tarik bagi generasi muda dan pemilih yang berharap adanya pembaruan dalam pemerintahan Aceh.

Pemilih mula di seluruh wilayah Aceh yang tidak lekat dengan akar konflik kemungkinan akan memberikan dukungan kepada calon gubernur yang menjamin keterbukaan dan partisipasi rakyat Aceh nantinya jika Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi terpilih. Pemilih muda di Aceh semakin kritis terhadap isu-isu pembangunan, pendidikan, dan pekerjaan, serta menginginkan kebijakan yang pro-rakyat. Hal ini disambut positif oleh Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi dan diharapkan menjadi modal besar dalam membangun partisipasi untuk pembangunan Aceh ke depan. Bustami dan Fadhil serius menarik dukungan dari generasi muda, terutama dengan menawarkan visi yang progresif, modern, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, serta memenuhi harapan rakyat, terutama pemilih mula.

Pemilih mula tidak memahami secara utuh dan tidak terlibat dalam akar konflik masa lalu di Aceh. Mereka lebih peduli pada persoalan konkret di lapangan yang juga dirasakan oleh rakyat secara keseluruhan, seperti kebutuhan akan tenaga kerja terampil, lapangan kerja memadai, pengangguran, dan kesejahteraan hidup rakyat Aceh. Hal ini akan dijawab oleh pemimpin Aceh yang tidak terkotak oleh golongan tertentu dan bisa berdiri di atas semua komponen rakyat Aceh untuk mengayomi dan melayani.

Bustami dan Fadhil diharapkan mampu menjawab isu kesejahteraan dan pembangunan ekonomi dengan cakap dan tepat. Banyak rakyat Aceh yang menginginkan perubahan di bidang kesejahteraan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan, dan Bustami telah menawarkan program-program konkret yang mendukung ekonomi rakyat, pembangunan infrastruktur, serta membuka peluang kerja yang luas.

Di samping itu, pendekatan moderat Bustami dan Fadhil dalam kebijakan keagamaan, terutama penerapan syariat Islam yang seimbang dengan pembangunan ekonomi, mendapat respons positif dari masyarakat. Masyarakat menginginkan penerapan syariat yang tetap berjalan, namun tanpa menghambat pembangunan infrastruktur, pariwisata, dan sektor-sektor lain yang dapat membuka peluang ekonomi.

Namun, meskipun dukungan semakin kuat, Bustami juga terus berusaha meyakinkan pemilih yang memiliki loyalitas kuat dari kalangan mantan kombatan bahwa dirinya tetap peka terhadap isu dan identitas Aceh.

Strategi yang dilakukan Bustami dengan berfokus pada pemenuhan kebutuhan konkret rakyat Aceh serta keseimbangan otonomi daerah diharapkan menjadi faktor penting dalam memperoleh dukungan dari mantan kombatan dan seluruh rakyat Aceh.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

FPI Versus Lady Gaga
FPI Versus Lady Gaga

FPI Versus Lady Gaga

Seperti Makan Bubur
Seperti Makan Bubur

Seperti Makan Bubur