PM, Banda Aceh – Muslim Ayub, anggota DPR RI asal Aceh dari Partai Nasdem, mengimbau agar pihak-pihak tertentu tidak perlu panik dalam menanggapi hasil survei terbaru yang menunjukkan kenaikan elektabilitas pasangan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi di Aceh.Menurut Muslim Ayub, hasil survei tersebut seharusnya dianggap sebagai cerminan nyata dari kapasitas dan potensi pasangan tersebut.
Muslim Ayub dalam keterangannya kepada Pikiran Merdeka, Senin, 7 Oktober 2024 menyebutkan bahwa Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi merupakan pasangan ideal yang mampu membawa perubahan di Aceh. Kombinasi keduanya dinilai memiliki jaringan yang kuat baik di tingkat nasional maupun internasional.
Bustami Hamzah, yang dikenal luas di berbagai kalangan, memiliki kedekatan dengan banyak pihak baik dari sektor birokrat maupun non-birokrat. Hal ini memberikan kekuatan tambahan bagi pasangan ini untuk meraih dukungan lebih luas dari masyarakat.
Baca: Survei Terbaru: Elektabilitas Bustami-Fadhil Ungguli Mualem-Dekfadh Jelang Pilkada Aceh 2024
“Kalau hasil survei menunjukkan elektabilitas yang tinggi, itu karena kapasitas dan kompetensi mereka memang sudah terbukti. Bustami adalah sosok yang berpengalaman dan memiliki jejaring luas,” ujar Muslim Ayub yang baru saja dilantik sebagai anggota DPR RI dari Partai Nasdem.
Lebih lanjut, Muslim Ayub juga menyoroti keunggulan Fadhil Rahmi, seorang alumni Al-Azhar Kairo yang juga dikenal dekat dengan Ustadz Abdul Somad. “Fadhil Rahmi adalah tokoh muda yang berpengalaman di dunia pendidikan dan keagamaan. Kedekatannya dengan tokoh-tokoh nasional dan internasional juga menambah nilai lebih pasangan ini di mata masyarakat Aceh,” tambah Muslim Ayub.
Dengan komposisi yang seimbang antara pengalaman dan jaringan, Muslim Ayub meyakini bahwa pasangan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi memiliki potensi besar untuk membuat perubahan yang signifikan bagi Aceh ke depannya.
Muslim Ayub berharap masyarakat Aceh tetap tenang dan melihat hasil survei ini sebagai gambaran objektif dari dinamika politik yang berkembang, bukan sebagai pemicu keresahan atau ketidakstabilan.
“Yang terpenting adalah tetap menjaga kondusivitas dan fokus pada program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Aceh,” tutup Muslim Ayub dalam keterangannya.
Belum ada komentar