BPKA Aceh Luncurkan Aplikasi SAPA untuk Evaluasi Anggaran Kabupaten/Kota

20240722 120430
BPKA kini menggunakan aplikasi SAPA untuk evaluasi APBK dan telah berjalan selama 2 tahun. Foto: BPKA

PM, Banda Aceh – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Reza Saputra, SSTP, M.Si, menyampaikan saat ini dalam proses evaluasi anggaran APBK Kabupaten/Kota telah melakukan inovasi berupa aplikasi komputer berbasis jaringan yang mendigitalisasi berkas fisik menjadi file digital yang tersimpan pada basis data komputer melalui Bidang Pembinaan dan Evaluasi Anggaran Kabupaten/Kota (PEAK).
Aplikasi bernama SAPA (Sistem Administrasi Pembinaan Evaluasi Anggaran Kabupaten/Kota) ini telah berjalan selama kurang lebih dua tahun dan mempermudah proses evaluasi anggaran.

SAPA berfungsi sebagai alat administrasi dalam proses evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten/Kota (APBK), evaluasi perubahan APBK, dan evaluasi pelaksanaan pertanggungjawaban APBK. Kepala Bidang Pembinaan Evaluasi Anggaran Kabupaten/Kota BPKA, Muhardiman SE, M.Si, menyebutkan bahwa aplikasi ini mempermudah proses penarikan dan penginputan data, serta penyimpanan data yang diperlukan sewaktu-waktu.

“Inovasi ini mempermudah proses evaluasi anggaran, terutama saat penarikan data, penginputan data oleh kabupaten/kota, dan juga saat data tersebut diperlukan sewaktu-waktu,” ujar Muhardiman, Selasa 14 Mei 2024.

Sebagai sebuah inovasi pemerintah daerah, maka dibutuhkan penamaan yang mudah diingat. SAPA telah mengikuti kompetisi inovasi pemerintah yang diikuti oleh hampir 3.000 peserta dari seluruh Indonesia, termasuk kementerian, lembaga negara, provinsi, kabupaten, dan kota. BPKA sendiri mengirimkan beberapa usulan inovasi, dan SAPA berhasil masuk dalam 45 Top Inovasi Terpuji.

IMG 20240719 WA0017
Aplikasi SAPA

“Alhamdulillah, SAPA ini masih bertahan dalam 45 Top Inovasi Terpuji. Kita sedang menunggu apakah masuk lagi ke dalam 24 besar atau 9 besar,” tandas Muhardiman.

Proses seleksi penilaian inovasi ini sangat ketat. Inovasi yang baru diterapkan tidak bisa langsung masuk nominasi. Setidaknya, inovasi harus diterapkan selama dua tahun untuk bisa masuk nominasi. SAPA yang diinisiasi oleh Muhardiman dan tim ini, mulai diterapkan sejak tahun 2022.

Setelah dua tahun penggunaan, BPKA menerima apresiasi dari beberapa pejabat kabupaten/kota. Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis menyatakan bahwa perkembangan teknologi digital telah mentransformasi layanan pemerintahan, sementara Pj Bupati Aceh Utara Azwardi mengungkapkan terima kasih dan mendukung penuh implementasi SAPA.
“Perkembangan teknologi digital saat ini telah mentransformasi hampir semua bisnis proses termasuk layanan pemerintahan,” ujar Pj Bupati Singkil Marthunis dalam sebuah pertemuan saat mengapresiasi kinerja BPKA Aceh.

Sedangkan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi menuturkan, pemikiran dan inovasi tidak muncul tiba-tiba tetapi merupakan sebuah hasil pembelajaran serta pengalaman tugas dan fungsi yang dijalankan. “Sehingga Bapak Pj Bupati Aceh Utara Azwardi mengungkapkan terimakasih dan menyambut baik serta mendukung secara penuh implementasi aplikasi SAPA untuk mengupload data dokumen evaluasi kab/kota, ” ungkap Muhardiman yang mengutip pernyataan Pj Bupati Azwardi.

“Dukungan penuh juga datang dari Pj Bupati Bener Meriah Haili Yoga dan Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Tamiang yang mengucapkan terima kasih kepada BPKA Prov. Aceh karena telah membuat aplikasi SAPA,” tambah Kepala Bidang Pembinaan dan Evaluasi Anggaran Kabupaten/Kota ini.

Muhardiman menutup dengan menyatakan bahwa apresiasi dari pengguna kabupaten/kota se-Aceh mendorong BPKA untuk terus mengembangkan fitur-fitur SAPA agar lebih sempurna dan bermanfaat bagi semua stakeholder.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

2de5e225 8b7e 43f5 8464 41ee0ac39d6a1
Pemikul padi mengangkat hasil panen di persawahan kawasan Baet Mesjid, Kecamatan Sukamakmur, Senin (27/3/2023). [Dok. Media Center Aceh Besar]

Sejumlah Wilayah di Aceh Besar Memasuki Musim Panen