PM, Bireuen – Kelompok Tani Hutan (KTH) Alue Simantok di Gampong Hagu, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen menggelar kegiatan Kenduri Glee III yang berlangsung sejak 18-19 Februari lalu, bertempat di Blok II Alue Batee Meuasah.
Acara ini diisi beragam kegiatan seperti diskusi, kenduri dan doa bersama yang dipimpin langsung Abi Fadhli dan Tgk Lukmanul dari Dayah Alziziyah Meunasah Krueng, Peudada.
Sementara itu, kegiatan diskusinya membahas pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Alue Simantok dari sisi pengembangan hasil alam berupa jernang, serta potensi pariwisata.
“Kegiatan ini berjalan dengan sukses, sesi diskusinya membahas peluang pengembangan hasil alam dan pariwisata ke depannya,” ujar Sufriadi, penyuluh kehutanan muda, melalui siaran pers yang diterima Pikiran Merdeka, Kamis lalu (23/2/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut WRI Indonesia, Pusat Riset dan Penelitian Kehutanan USK Banda Aceh, BKPH Meureudu, Dinas Pariwisata dan Olah Raga Bireuen, Dinas Perkebunan Bireuen, Bappeda Bireuen, Penyuluh Kehutanan Bireuen, Camat Peudada, Anggota DPRK Bireuen, perangkat Gampong Hagu, dan sejumlah tokoh masyarakat Peudada.
“Kegiatan ini dipimpin langsung oleh tokoh kehutanan Bireuen, Bapak Dailami yang sekarang menjabat sebagai Asisten ll Setda Bireuen,” ujarnya menambahkan.
Di sela-sela itu, perwakilan pemerintah turut meninjau lokasi situs Putro Duson, Batu Sajadah dan Air Terjun Putro Duson. Walaupun dalam suasana hujan, kegiatan itu tetap berlangsung semarak.
Sufriadi juga menjelaskan, pada sesi diskusi ada beberapa poin yang disimpulkan, di antaranya soal dukungan pemerintah daerah dalam pengembangan ekowisata di Alue Simantok, dan pengkajian tentang jernang Alue Simantok oleh USK.
“Juga dibahas perihal jalan dan prasarana pendukung lain, serta penguatan kelembagaan dari WRI Indonesia sehingga KTH Alue Simantok kelak mampu menggapai impian dan cita cita mereka,” pungkasnya. []
Belum ada komentar