PM, Banda Aceh – Tiga terduga pelaku penembakan anggota TNI yang terjadi di Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie telah ditangkap.
Penangkapan ke tiga pelaku tersebut dilakukan pada Minggu, 31 Oktober 2021 dan dipimpin langsung oleh Kapolres Pidie AKBP Padli, SH., SIK., MH., yang ikut dibackup oleh Polisi Militer serta personel Polda Aceh.
Hal tersebut dinyatakan secara resmi oleh Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy, S.H., S.I.K., M.Si. dalam konferensi persnya, Minggu, 31 Oktober 2021 di Mapolda Aceh.
Winardy menyampaikan, pelaku yang ditangkap adalah D (43) bekerja sebagai petani dan berperan sebagai penyedia senjata. Lalu F (42), tukang cukur, sebagai eksekutor, serta M (41) bekerja sebagai wiraswasta sebagai perencana pertemuan dan kenal dengan korban.
“Pelaku yang ditangkap adalah D, F, dan M. Pelaku M kenal dan mengetahui keseharian korban. Motif penembakan ini adalah perampokan,” sebutnya.
Informasi yang diterima awak media menyebutkan, salah satu terduga pelaku bahkan dihadiahkan timah panas sehingga terpaksa dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis.
Ia menambahkan, dalam perampokan itu, puluhan juta uang turut diambil oleh pelaku.
Winardy juga membeberkan, pelaku M pertamanya mengajak ketemu korban di TKP. Namun di TKP ada dua pelaku lain yang menunggu dan melakukan perampokan.
Perampokan tersebut telah direncanakan oleh ke tiga pelaku sehari sebelum eksekusi di kebun cabe milik pelaku D.
“Saat ini pelaku diamankan di Polres Pidie untuk dilakukan pendalaman. Masyarakat diharap tenang dan jangan terprovokasi karena kejadian ini,” tutupnya.
Sebelumnya Kapten Abdul Madjid yang bertugas di Kabupaten Pidie meninggal dunia dengan luka tembak, pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Informasi yang diperoleh, korban ditemukan warga Desa Lok Panah, Kecamatan Sakti di mobil pribadinya dengan bersimbah darah di bagian perut.
Polisi menyatakan rentetan insiden penembakan yang terjadi di Aceh pada Kamis, 28 Oktober 2021, tak berkaitan dengan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).[]
Belum ada komentar