PM, Banda Aceh – Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Aceh, Muhammad Iswanto mengatakan sebanyak 1.040 orang mengikuti vaksinasi massal yang digelar Pemerintah Aceh pada Senin 28/06/2021. Dengan penambahan itu, kini sebanyak 10.947 orang telah divaksin.
“Alhamdulillah antusiasme masyarakat masih sangat tinggi. Hingga hari ini total vaksinasi tahap kedua sudah mencapai 3.255 orang dan total dalam dua tahap vaksinasi massal mencapai 10.947 orang,” kata Iswanto dalam keterangannya, Senin 28/06.
Iswanto mengatakan, vaksinasi massal tahap kedua pada Senin hari ini merupakan pelaksanaan hari keempat.
Pada Senin hari ini, Iswanto merinci bahwa 976 orang merupakan mereka yang disuntik vaksin dosis pertama. Sementara 64 orang merupakan mereka yang disuntik dosis kedua.
“36 lainnya adalah mereka yang tertunda pada pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, dan mereka pada hari ini disuntik dosis pertama,” kata Iswanto.
Iswanto mengatakan, pada Sabtu akhir pekan kemarin, seribuan lebih masyarakat yang di antaranya para guru dan tenaga pendidik juga telah divaksin. Mereka adalah bagian dari sasaran vaksinasi pemerintah Aceh.
Mereka adalah bagian dari Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak Serta Tenaga Kerja Outsourcing Pemerintah Aceh, sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Gubernur No.09/INSTR/2021 Tgl 7 Juni 2021, Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak Serta Tenaga Kerja Outsourcing Pemerintah Aceh.
“Secara berkala semua petugas pelayanan publik di Aceh akan divaksin. Mudah-mudahan ini menjadi ikhtiar kita menghilangkan covid dari Aceh,” kata Iswanto.
Ia mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tersebut didukung penuh oleh para vaksinator dari RSUDZA, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit Jiwa Aceh, Rumah Sakit Kodam Iskandar Muda dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh.
Atas nama Satgas Covid Aceh, Iswanto mengapresiasi para vaksinator dan seluruh Satgas Kabupaten/Kota atas semua usaha vaksinasi yang terus berjalan. “Usaha bersama vaksinasi ini bagian dari ikhtiar kita melawan dan memutuskan mata rantai covid-19 di Aceh,” kata Iswanto. []
Belum ada komentar