Asisten Deputi Kementerian Koperasi dan UKM Sutarmo menyebut pertumbuhan e-commerce di Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan bahkan tumbuh 26 persen selama pandemi Covid-19.
“Terlebih sejak pandemi COVID-19, transaksi naik 26 persen atau setara dengan 3,1 juta. Banyak konsumen yang tidak pernah belanja online kini harus mengandalkan platform belanja digital untuk memenuhi kebutuhan mereka,” katanya, Kamis (15/4/2021).
Dengan tingginya transaksi online tersebut, Sutarno pun mendorong para pelaku usaha untuk bisa beradaptasi dengan perubahan perilaku masyarakat tersebut.
Kemenkop UKM telah menggulirkan sejumlah program untuk memperluas jangkauan pemasaran usaha mikro melalui e-commerce.
Program tersebut akan membantu pelaku usaha mikro untuk bergabung menjadi mitra e-commerce yg telah bekerja sama dengan Kemenkop UKM.
“Kami juga memiliki program fasilitasi bagi pelaku usaha mikro untuk bisa berpartisipasi dalam situs pengadaan barang dan jasa pemerintah atau LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” katanya.
Sebelumnya, bila dilihat dari sisi perilaku konsumen, di semua lini dagang berbasis online, tren transaksi berbasis digital terjadi peningkatan seiring banyaknya waktu orang di rumah sepanjang masa pandemi.
Selain itu, adanya teknologi yang semakin mapan diiringi dengan kecepatan transaksi yang semakin mudah dan cepat sangat membantu akselerasi bisnis digital jenis tersebut.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo beberapa bulan lalu juga memprediksi hal serupa, bahwa pertumbuhan e-commerce akan semakin meningkat.
“Adapun faktor yang mengakselerasi transaksi ekonomi digital tahun ini, karena pandemi Covid-19 masih belum melandai,” ujarnya.[Ant]
Belum ada komentar