Pembangunan karakter siswa tidak hanya dapat dilakukan melalui kurikulum pendidikan saja. Berbagai kegiatan dapat dilakukan guna tetap menguatkan karakter baik siswa, meski di tengah masa pandemi.
Salah satu praktik baik dilakukan Fatih Bilingual School dan Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, Aceh, yang memberikan santunan pendidikan kepada anak yatim di tengah masa pandemi.
“Karakter saling berbagi dan berempati dengan sesama merupakan hal yang perlu ditanamkan secara terus menerus, terutama untuk kami yang berkutat di bidang pendidikan baik sebagai pendidik maupun peserta didik,” jelas General Manager Fatih Bilingual School, Nurhadi Hafman melalui rilis resmi, Kamis (8/4/2021).
Nurhadi menegaskan, “karakter-karakter itu perlu dilatih secara berkala dan tidak muncul secara tiba-tiba.”
Inilah, lanjut Nurhadi, yang mendorong Fatih Bilingual School dan Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School berkomitmen untuk dapat terus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam mendukung bidang pendidikan melalui program Fatih Berbagi.
Salah satu program dilakukan dengan memberikan santunan dalam bentuk tas sekolah serta kebutuhan siswa lainnya.
Terdapat 800 total paket sumbangan yatim terkumpul pada tahun ini, terdiri atas 500 paket akan diserahkan melalui Pemerintah Kota Banda Aceh untuk disalurkan dan 10 paket telah diserahkan pada program simbolik Selasa lalu (6/4/2021) di kampus Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Penyerahan santunan secara simbolis kepada anak yatim dari Banda Aceh dan sekitarnya dihadiri Zainal Arifin (Wakil Walikota Banda Aceh), Surahman Sirait (Ketua Yayasan Fatih Indonesia), Mustafa Cakallioglu (GM Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School) dan Nurhadi Hafman (GM Fatih Bilingual School).
“Program sosial seperti ini memang merupakan kegiatan rutin 2 sekolah kami di Banda Aceh sebagai bagian dari pengajaran karakter kepada seluruh warga sekolah dan juga wadah nyata kebermanfaatan dari institusi sekolah sendiri untuk masyarakat sekitar,” ungkap Nurhadi.
Ia menjelaskan, semua dana terkumpul berasal murni dari warga sekolah, khususnya siswa dan orangtua.
“Para siswa melalui OSIS terlibat aktif dalam kegiatan ini. Orang tua juga melalui Parents Club banyak membantu dalam pengumpulan dana. Bahkan hampir setiap divisi di sekolah mengorganisir bazaar online yang keuntungannya disumbangkan langsung untuk acara tersebut,” ungkapnya.
Nurhadi menambahkan, “di tengah pandemi, program ini kami pandang memiliki nilai manfaat dan pesan yang lebih penting lagi. Kesulitan yang kita hadapi, apapun itu, seharusnya tidak mengubah karakter sosial kita untuk selalu memberikan manfaat untuk orang lain.”
“Kami percaya dengan mengorganisir kegiatan-kegiatan nyata seperti ini, dapat memberikan wadah yang tepat bagi kita semua untuk terus menjadi individu yang lebih baik,” pungkasnya.[]
Sumber: Kompas
Belum ada komentar