Tiga Tahun Beroperasi, Aset LKM Mahirah Muamalah Capai Rp 38 Miliar

mahirah
Rapat Umum Pemegang Saham Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah Syariah, Rabu (24/3/2021) di Balai Kota. [Dok. Ist]

PM, Banda Aceh – Per Desember 2020, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah Syariah (MMS) disebut telah mencatatkan kinerja positif. Bank mikro milik Pemko Banda Aceh ini bahkan masih bisa mencatatkan keuntungan meski sedang di masa kelesuan ekonomi karena pandemi Covid-19 dan mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal ini terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (24/3/2021) seperti dikutip dari laman resmi Pemko Banda Aceh. Rapat ini dihadiri langsung Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), Komisaris Utama Ir Bahagia dan jajaran Dewan Pengawas.

Rapat ini dihadiri langsung Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), Komisaris Utama Ir Bahagia dan jajaran Dewan Pengawas. Hadir juga Komisaris M Daud, Ketua Dewan Pengawas (DPS) Ahmad Nizam dan anggota DPS Tgk Umar Rafsanjani.

Dalam RUPS ini, disebutkan MMS yang didirikan Mei 2018 lalu, di usianya yang menginjak sekitar 3 tahun sudah memiliki aset sebesar Rp38.269.016.632. angka ini jauh meningkat jika dibandingkan aset awal yang hanya Rp1,5 M saat lembaga ini dibentuk.

Dari laporan Hanansyah kepada wali kota dalam RUPS, meski masih berusia sekitar 2 tahun 9 bulan, Mahirah terus mendapatkan kepercayaan masyarakat. Hal itu ditandai dengan terus meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun. Untuk tahun 2020, DPK sudah berada di angka Rp33.299.369.176 atau meningkat 130% dari yang diproyeksikan pihak direksi.

Sektor pembiayaan, pada tahun 2020 Mahirah Muamalah mengucurkan hingga Rp18.482.783.413.

“Bahkan hingga saat ini sudah menyentuh angka Sekitar Rp21 M yang dikucurkan kepada masyarakat kecil sebagai modal usaha. Itu meliputi sektor perdagangan, perikanan dan peternakan seperti untuk pedagang kaki lima hingga penjual ikan keliling,” ungkap Hanansyah.

Perlu Terus Berinovasi

Usai mendapatkan laporan pertanggungjawaban dari direksi, wali kota menyatakan menerima laporan tersebut. Dalam kapasitasnya sebagai Pemegang Saham Pengendali, Aminullah kemudian menyampaikan sejumlah pesan dan arahan agar lembaga keuangan ini bisa terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas yang kemudian mampu mendorong kesejahteraan pelaku usaha kecil di ‘Kota Gemilang’.

“Saya pikir kita tidak cepat puas, perlu terus berinovasi dengan produk-produk baru agar Mahirah bisa terus berkontribusi bagi pergerakan ekonomi masyarakat kecil,” pinta mantan Dirut Bank Aceh dua periode ini.

Ia kemudian mencontohkan Propamen, produk Mahirah yang diluncurkan tahun lalu menjadi sebuah inovasi bagus, dimana dengan program tersebut mampu mendorong para pemuda menjadi pengusaha.

“Terus berinovasi, seperti Propamen. Produk ini sangat bagus. Saya harap akan lahir produk-produk serupa dalam rangka mendorong jiwa usaha masyarakat,” pinta Aminullah yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Aceh ini.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait