Beri Perempuan Kebebasan, Ekonomi Arab Saudi Diprediksi Melonjak

cmkr7gi8k9wfwnpa99mh
Perempuan diizinkan masuk stadion di Arab Saudi (Foto: Reuters/Faisal Al Nasser)

Direktur regional Bank Dunia untuk negara-negara teluk, Issam Aboussleiman, mengatakan reformasi Arab Saudi di sejumlah bidang terhadap perempuan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Wanita Saudi yang kini mendapatkan lebih banyak akses ke pendidikan dan pilihan pekerjaan diprediksi mampu mengangkat ekonomi kerajaan.

“Arab Saudi telah melakukan banyak reformasi terkait lingkungan bisnis, bersama dengan undang-undang yang diukur dengan indeks Women, Business and the Law (WBL) yang kami miliki,” kata Issam dikutip dari Arab News, Ahad, 7 Maret 2021.

Menurut Abousleiman, berbagai reformasi ini membuat jumlah pengusaha wanita di Arab Saudi melonjak. Jumlah pengusaha wanita Saudi meningkat 50 persen antara 2018 dan 2019, khususnya di sektor jasa konsumen.

Berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Monitor pada 2020, tingkat niat wirausaha perempuan tertinggi dilaporkan terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, yakni sebesar 36,6 persen. Pengusaha perempuan Saudi dianggap bertanggung jawab mendorong tren positif ini.

“Wanita telah memainkan peran mendasar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kerajaan,” ucap dia.

Reformasi di Arab Saudi yang menyediakan berbagai dana untuk proyek dan inisiatif menciptakan peluang bagi perempuan untuk berkecimpung di pemerintahan dan sektor swasta. “Bisnis baru ini menghasilkan pekerjaan baru dan menyediakan mata pencaharian bagi banyak orang di Arab Saudi,” kata Abousleiman

Abousleiman mengatakan Arab Saudi sedang dalam perjalanan untuk mencapai tujuannya. Biasanya dampak dari reformasi baru terlihat antara 3-5 tahun kemudian.

Selain itu, kebijakan kesetaraan gender pemerintah Saudi telah mendorong lebih banyak perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dengan berbagai strategi dan rencana aksi. Alhasil partisipasi perempuan dalam angkatan kerja pun melonjak.

“Jika kembali ke 2017, partisipasi perempuan Arab Saudi dalam angkatan kerja mencapai 15 persen. Pada akhir tahun 2020, kami memperkirakan telah meningkat hingga hampir 31 persen,”, tuturnya.

 

Sumber: Tempo.co

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait