MAA Banda Aceh Sudah Kumpulkan 2500 Hadih Maja

maa banda aceh
Wakil Ketua MAA Banda Aceh, Mulyadi Thaib. (Dok. Ist)

PM, Banda Aceh – Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh telah mengumpulkan sedikitnya 2500 Hadih Maja yang nantinya akan dibukukan.

Wakil Ketua MAA Banda Aceh, Mulyadi Thaib mengatakan, pengumpulan peribahasa Aceh tersebut sebagai upaya pelestarian di tengah masyarakat.

“Hadih maja ini bahasa-bahasa orang Aceh yang hari ini sudah mulai tenggelam, dan ini kita coba untuk perkenal kembali kepada masyarakat agar semua generasi kita mengenal peninggalan nenek moyang kita,” kata Mulyadi, Rabu (17/2/2021).

Pihaknya melakukan pengumpulan atau penghimpunan kembali hadih maja tersebut selama tiga bulan.

“Ini sudah menjadi tugas MAA, khususnya di Bidang Benda Pusaka/Khazanah Adat,” katanya.

Mulyadi menjelaskan, hadih maja sebagai peribahasa dalam bahasa Aceh yang memiliki makna sebagai nasihat, pembelajaran, masukan dan sindiran atau teguran secara halus yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari.

“Bahasanya memang tidak ditafsirkan secara aslinya, menggunakan bahasa-bahasa hadih maja sehingga sindiran tersebut halus dan tidak terjadi pertikaian dalam masyarakat,” kata Mulyadi.

Ia mencontohkan, kalimat ‘Meuriri Uroet Ta Ikat Keu Beunteung, Meuriri Ureung Ta Boh Keu Raja’ yang artinya ‘pilihan tali rotan untuk ikat pagar, tentu pilihan orang untuk menjadi raja (pemimpin) artinya orang-orang terpilih saja’.

Mulyadi juga berharap ke depannya Hadih Maja tersebut tidak hanya dikumpulkan menjadi sebuah buku tetapi juga akan diajarkan kepada anak-anak di sekolah.(*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait