[FOTO] Jeda Mengisolasi Diri

2021 02 07 08 44 52 1
Foto: Raudhatul Jumala.

PM, Banda Aceh – Penyebaran Covid-19 memang kian mengkhawatirkan. Hingga kini, jumlah kasus positif di Indonesia sudah jauh menembus angka satu juta kasus.

Masyarakat diminta untuk tetap menaati protokol kesehatan saat melakoni rutinitas. Karena diam di rumah sulit menjadi pilihan di tengah upaya pemenuhan kebutuhan hidup yang terus mendesak.

Nyatanya, sebagian orang memilih untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Namun ada juga yang masih tidak percaya keberadaan wabah tersebut.

Terlepas dari itu, yang tersisa hanyalah dampak yang bisa dilihat, bahwa pasien terus berdatangan, dan korban terus berjatuhan. Kematian masih saja mengintai anggota keluarga, rekan maupun orang-orang di sekitar. Semua rentan terinfeksi sampar mematikan ini.

Bagi yang tertular virus, terpaut dua pilihan, abai sehingga membahayakan kondisi sekitar, atau menjalani isolasi untuk menyelamatkan yang lain. Opsi kedua tentu paling tepat dan bijak.

Seperti yang dialami seorang fotografer muda, Raudhatul Jumala. Secara terbuka di media sosial Instagram pribadinya, ia menyatakan sempat mengisolasi diri usai dinyatakan positif Covid-19.

“Iya, sejak tanggal 21 Januari lalu berada di Jakarta Selatan. Usai ketahuan positif, langsung isolasi selama 15 hari,” kata Jumala kepada Pikiran Merdeka, Selasa (9/2/2021).

Sembari mengabadikan sejumlah foto dirinya yang tengah menjalani isolasi mandiri di bilik kos, Jumala juga bercerita singkat. Dari didera kepanikan, berlanjut dengan rasa bosan, dan yang cukup membuatnya bersemangat, yaitu dukungan mengalir dari orang-orang terdekatnya.

Berikut cerita Jumala.

Di tempat tidurku selama isolasi mandiri. Serangkaian foto yang kubuat tidak mendokumentasikan cerita yang menakutkan. Ini hanya cerita isolasi mandiri, hari-hari yang aku jalani selama Positif Covid-19. 

Saat Virus itu muncul pertama kali di Wuhan, tahun lalu, Ibuku sedang panik-paniknya dengan kk @hayatul, setiap hari menunggu berita pemulangan Mahasiswa yang terjebak Lockdown di sana. 

Bukan keinginanku mengulang kepanikan Ibu di tahun ini, aku selalu menyakinkan ibu, aku baik-baik saja akan segera pulih dan pulang ke rumah.

Selama 14 hari dihantui rasa bosan,  menghabiskan waktu di bilik kosan yang dipinjamkan untuk isolasi dan melewati sidang dengan baju tidur jilbab Rabbani tanpa selebrasi.

Dari balik jendela, juga pesan yang masuk dari orang-orang dekat yang mengetahui kondisiku “Semangat Jums”. Sekarang aku sudah Negative, langsung pulang ke Aceh dan lanjut isolasi di rumah. Stay Safe semua. Jangan lupa protokol kesehatan.”

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait