Pengungsi Korban Tanah Bergerak di Cot Glie Terima Bantuan

WhatsApp Image 2021 01 27 at 16 08 13 1
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat meninjau lokasi tanah bergerak di Cot Glie, Aceh Besar.

PM, Banda Aceh – Para pengungsi korban tanah bergerak di Cot Glie, Aceh Besar menerima bantuan dari Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Rabu (27/1/2021).

Adapun bantuan berupa satu unit tenda pengungsi, dua unit toilet portable, paket pangan serta Family Kit masing-masing 18 paket. Sementara Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati dalam kesempatan itu turut memberikan santunan sebesar Rp10 juta.

Sebelumnya, para pengungsi merupakan penduduk dari 14 rumah yang terdampak bencana tanah bergerak di Gampong Lamkleng, Cot Glie. Hingga kini, pergeseran tanah di kawasan ini terus aktif setiap harinya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, fenomena geologis ini berlangsung signifikan dari waktu ke waktu. Saat diukur pertama kali pada Senin, 11 Januari lalu, kedalaman tanah mencapai 40 cm. Keesokan harinya terus bergeser jadi 40 cm dan selang sehari kemudian mencapai 110 cm. Hal ini membuat warga sekitar makin cemas.

“Informasi terakhir, kedalaman tanah yang bergerak mencapai 4,40 meter,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Farhan AP.

Sementara Kalak BPBA, Ilyas yang juga mendampingi kunjungan gubernur mengaku belum mengetahui penyebab pasti pergeseran tanah tersebut. Beberapa tim yang sudah turun meneliti, seperti BMKG Mata Ie maupun Tim Prodi Teknik Geologi Universitas Syiah Kuala juga belum menyimpulkan apa pun.

“Masih terus diteliti hingga kini,” ujar Ilyas.

Beruntung, cuaca di kawasan itu pada Ahad lalu cerah dan tidak hujan sehingga kondisi di area longsoran relatif stabil. (*)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Mahasiswa dan Profesor dari Austria Studi Banding ke KKR Aceh
Mahasiswa dan dan profesor dari Departemant of Geography and Regional Research, Faculty of Earth Sciense, University Wien, Vienna, Austria, saat berada di kantor KKR Aceh.(Pikiran Merdeka/Riska Munawarah)

Mahasiswa dan Profesor dari Austria Studi Banding ke KKR Aceh