PM, Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Baitul Mal merekrut pemuda dan pemudi dari kalangan keluarga kurang mampu untuk dibekali skill melalui pelatihan di BLKI.
Ada 30 pemuda yang direkrut dari gampong-gampong oleh Baitul Mal Kota Banda Aceh. Para pemuda ini digembleng selama 1,5 bulan, diasah agar memiliki ketrampilan. Ada yang dilatih skill merangkai jaringan listrik, montir sepeda motor hingga keterampilan menjahit.
Usai mengenyam pelatihan, mereka kemudian diberikan bantuan peralatan kerja sesuai bidang yang mereka geluti. Peralatan kerja (Toolkit) tersebut telah diserahkan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Kamis (8/10/2020) di pendopo Wali Kota. Aminullah saat menyerahkan toolkit tersebut berharap dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Pemko tidak sekedar memberikan pelatihan skill, tapi lebih dari itu juga memberikan bantuan peralatan kerja lewat senif zakat miskin produktif. Jadi setelah punya skill, anak-anak muda ini juga siap bekerja karena sudah punya toolkit,” kata Wali Kota.
Lanjutnya, mendapatkan pekerjaan saat ini memang sedang sulit. Dengan adanya bantuan peralatan kerja dan pelatihan kerja oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, membuka peluang baru bagi pemuda pemudi untuk menciptakan kreativitas dan lapangan kerja baru dimasa mendatang.
“Kita berharap zakat ini bisa menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Banda Aceh,” tutup Wali Kota didampingi Kepala Baitul Mal Banda Aceh, Asqalani dan jajaran.
Salah satu pemuda penerima zakat senif miskin produktif, Muhammad Molaya menerima bantuan berupa alat kerja yang bersumber dari Zakat Baitul Mal Kota Banda Aceh tersebut.
Pria asal Kecamatan Lueng Bata ini juga mendapatkan keterampilan pemasangan instalasi listrik setelah digembleng oleh Baitul Mal di BLKI. Ia mengutarakan, dengan adanya pelatihan tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk profesi yang ia tekuni.
Sebagaimana diketahui, Pemko Banda Aceh memberikan bantuan berupa alat kerja dan ketrampilan kepada pemuda pemudi dengan kriteria tertentu seperti dari keluarga miskin, pengangguran dan putus sekolah yang ada di Kota Banda Aceh, salah satunya Muhammad Molaya.
“Semoga dengan bantuan ini saya bisa dapatkan penghasilan untuk membantu ekonomi keluarga,” ujar pemuda asal Lueng Bata ini.
Selain zakat senif miskin produktif, dalam kesempatan ini Wali Kota juga menyerahkan zakat senif disabilitas. Zakat ini diserahkan Aminullah secara simbolis kepada empat orang, yakni Ibrahim, Amirullah, Nurjannah dan Faridah. Untuk seluruhnya, zakat yang telah disalurkan hingga tri wulan ketiga tahun ini sudah mencapai Rp6,7 M untuk 8.213 penerima. (*)
Belum ada komentar