PM, Banda Aceh – Kasus kebakaran pemukiman merupakan bencana yang paling banyak terjadi di Aceh pada bulan Juni 2020. Dari total 53 bencana, kebakaran dominan dengan 19 kali kejadian.
Berikutnya, bencana terbanyak yakni angin puting beliung (10 kali kejadian), disusul kebakaran hutan dan lahan (8 kali) hingga menghanguskan 18, 4 hektar lahan. Selanjutnya banjir (7 kasus), gempa (4 kali, terbanyak di Sabang), longsor (3 kali) dan abrasi (2 kali).
Dalam keterangan resmi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), disebutkan bahwa Aceh Besar merupakan wilayah paling banyak terjadi bencana, yakni 10 kejadian. Dari jumlah itu, setengahnya adalah kasus kebakaran pemukiman.
Selanjutnya diikuti oleh Aceh Timur dengan 7 kali kejadian yang didominasi oleh banjir (2) dan angin puting beliung (2). Lalu Kabupaten Aceh Utara juga sebanyak 7 kali kejadian yang didominasi banjir (3). Wilayah Aceh Singkil mengalami 4 kali kejadian yang didominasi oleh kebakaran pemukiman (2).
Sementara Kabupaten Aceh Barat, Bener Meriah, dan Sabang masing-masing 3 kali bencana. Lalu diikuti Kabupaten Aceh Tenggara, Banda Aceh, Gayo Lues, Nagan Raya dan Pidie Jaya yang masing-masingnya 2 kasus.
Kebakaran di Aceh telah menghanguskan 53 rumah, 2 ruko dan 1 sarana ibadah. Sedangkan korban luka-luka 2 orang. Korban terdampak berjumlah 42 kepala keluarga (KK) dan 141 jiwa dari 19 desa dan 19 kecamatan. Adapun total kerugian yang disebabkan oleh kebakaran pemukiman pada bulan Juni ini adalah Rp8,1 miliar.
Dampak keseluruhan akibat bencana di Aceh bulan ini terdapat masyarakat yang terdampak bencana sebanyak 2.263 kepala keluarga (KK), 8.939 jiwa, dan pengungsi 75 Jiwa. Total kerugiannya mencapai 13 milyar. []
Belum ada komentar