Banda Aceh – Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM melalui Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin (FM), Cut Aja Muzita S.STP, MPST mengingatkan penerima manfaat untuk tidak memperjualbelikan bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
“Jika ketahuan bantuan yang kita berikan dipindahtangankan dan diperjualbelikan maka nama yang bersangkutan akan kita evaluasi untuk tidak lagi kita berikan bantuan,” kata Cut Aja saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Sosial bagi 140 penerima manfaat warga Banda Aceh di UPTD RSJN Dinsos Aceh, Selasa (6/9/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinsos Kota Banda Aceh Drs. Muzakir, Kabid Penanganan FM Dinsos Banda Aceh Drs. T Naziruddin.
Sebab, kata Cut Aja, saat meminta bantuan ke pemerintah apapun boleh, tapi setelah diberikan tidak dimanfaatkan atau malah diperjualbelikan. Ini tidak boleh, tapi harus dimanfaatkan kalau ada mesin jahit, belajar, minta tolong sama pihak yang bisa.
“Kita Dinas Sosial tidak mengajarkan skill menjahit, tapi membantu peralatan sebagai modal usaha bapak ibu sebagai bukti nyata bahwa Pemerintah Aceh peduli pada kesejahteraan bapak ibu semua,” tutur Cut Aja.
Menurut Cut Aja, Pemerintah Aceh saat ini sedang berupaya menekan angka kemiskinan satu persen setiap tahun, untuk itu dengan adanya bantuan ini diharapkan para penerima manfaat bisa keluar dari garis kemiskinan.
Karena itu, kenapa sangat banyak bantuan pemerintah terhadap masyarakat tujuannya adalah untuk pemberdayaan ekonomi, asalkan bantuan yang diberikan dimanfaatkan.
“Tahun ini kita berikan bantuan dan untuk tahun depan akan kita monitoring dan akan dievaluasi, apakah bantuan itu dimanfaatkan atau tidak,” tegas Cut Aja.
Dinas Sosial Aceh telah menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ke 22 kabupaten/kota di Aceh, dan hari ini bantuan tersebut diberikan ke warga Kota Banda Aceh yang kurang mampu sebanyak 140 penerima.
“Kami melihat, walaupun Kota Banda Aceh merupakan ibu kota, tapi masih banyak warganya yang masih membutuhkan, untuk itu kami berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban bapak ibu semua sehingga dapat menyekolahkan anak-anak hingga ke tingkat tertinggi,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinsos Kota Banda Aceh mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan Dinsos Aceh. Menurutnya, bantuan ini merupakan kebutuhan sehari-hari, kepada penerima manfaat agar barang yang telah diberikan tersebut tidak diperjualbelikan.
“Di kampung saya ini ada setelah menerima bantuan datang orang lain yang membutuhkan peralatan lalu dijual dan dilelang. Saya ingatkan lagi agar barang ini tidak dijual kalau ketahuan maka akan kami evaluasi. Selama ini masyarakat selalu bilang bahwa pemerintah kurang perhatian, saya rasa bantuan cukup banyak yang telah diberikan,” tuturnya.
Bantuan UEP Dinsos Aceh terdiri dari bantuan usaha menjahit, bantuan usaha jualan kios, bantuan usaha sol sepatu, bantuan usaha kuliner, bantuan usaha jualan kue, dan bantuan usaha bengkel tambal ban.[Rel]
Belum ada komentar