PM, Jakarta – Harga minya dunia yang semakin merosot membuat pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta harga BBM non subsidi diturunkan.
“Ya nanti semua perusahaan yang jual BBM non subsidi itu, Shell, Total, Pertamina, mau kami panggil untuk menurunkan harganya. Kalau harga minyak turun, harga jual juga harus turun dong,” ujar Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Kendati demikian, Djoko mengatakan, penurunan harga BBM non subsidi memang harus dihitung terlebih dahulu. Sebab, ada BBM yang diimpor memakai harga lama, sedangkan harga minyak baru turun sekarang.
“Nah, yang beli sekarang mungkin untuk dijual bulan depan atau kapan. Kami belum tahu. Tetapi, ya tidak bisa harga dunia turun, sekarang juga harga BBM harus turun. Ya, memang makin cepat makin bagus,” pungkas Djoko.
Sebagai informasi, harga minyak jenis WTI pada perdagangan hari ini merosot tajam ke harga US$ 53,43 per barel, dan minyak jenis Brent turun ke angka US$ 62,53 per barel.
Meski pemerintah meminta badan usaha untuk menurunkan harga BBM non subsidi, Djoko mengatakan, untuk harga jenis BBM Penugasan Khusus seperti Premium dan jenis BBM Solar belum akan diturunkan meski harga minyak dunia anjlok.
Djoko juga menegaskan, penurunan harga minyak dunia ini tidak akan mempengaruhi target investasi tahun ini. Kata dia, penurunan harga minyak dunia merupakan hal biasa dan fluktuatif.
“Enggak, jalan terus. Kan nanti naik lagi, naik turun biasa aja,” pungkasnya.
Sumber : CNBC Indonesia
Belum ada komentar