PM, Meulaboh – Gelombang tinggi di wilayah pesisir Barat-Selatan Aceh menyebabkan banjir pasang air laut (rob) melanda pemukiman penduduk setempat, termasuk di kabupaten Aceh Barat.
Banjir rob berlangsung sejak Senin pagi (30/7) di daerah pesisir meliputi Desa Pasir, Suak Indrapuri dan Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan. Air laut yang naik menutup badan jalan yang berada di pemukiman warga berdekatan dengan pantai.
Warga Gampong Ujong Kalak, Intan (46) mengatakan, naiknya pasang air laut diketahui sejak pukul 08.00 WIB hingga air mulai memasuki rumahnya. Air laut juga masuk ke sejumlah halaman rumah penduduk pinggiran pantai karena kerasnya hempasan gelombang yang melewati tembok penahan.
“Tidak ada harta benda yang rusak akibat air pasang itu, namun pasir dan sampah membuat halaman dan rumah kotor,” ujarnya.
Dikatakan, meskipun air laut sudah menggenangi halaman rumah penduduk pesisir pantai itu, namun belum ada warga yang mengungsi meski air sudah masuk ke dalam rumah mereka.
Menurutnya, gelombang pasang terjadi biasanya pada pergantian musim. Kali ini terjadi pada pagi dan sore hari. Kendatipun warga tetap waspada akan datangnya ombak susulan.
“Kalau gelombang besar sudah satu minggu lebih, hanya hari ini air pasang naik sampai kermah, jadi terpaksa saya dan beberapa warga mulai membereskan barang untuk disimpan ke tempat lain,” katanya.
Sejak pagi tadi, air masuk ke rumah warga hingga setinggi 5 senti. Bahkan air sumur milik warga tak dapat digunakan karena telah bercampur dengan air laut. Sementara tanggul goni yang berisikan pasir kini juga tidak berfungsi maksimal untuk menahan banjir rob.
Meskipun telah sering terjadi banjir rob setiap tahun, namun tidak terlihat upaya pembangunan untuk mengantisipasi hal tersebut. Malahan, jika ombak terus meninggi kemungkinan warga yang tinggal berdekatan dengan laut akan mengungsikan diri.
“Semoga ada alternatif untuk bisa mengatasi masalah ini, kan capek juga setiap tahun kita harus ngungsi,” harapnya. []
Reporter: Aidil Firmansyah
Belum ada komentar