Minim Medali di Ajang Porseni, Ini Jawab Kemenag Aceh Singkil

Minim Medali di Ajang Porseni, Ini Jawab Kemenag Aceh Singkil
Foto: Panitia dan Official Kontingan Aceh Singkil memperlihatkan medali Porseni usai diumumkan oleh Kemenag Aceh di Pemko Subulussalam, Jumat (13/7). (Ist)

PM, Singkil – Kurangnya pembinaan dan perhatian pemerintah menjadi alasan minimnya raihan prestasi Kontingan Aceh Singkil dalam Pekan Olah Raga Dan Seni (Porseni) XVI dan Expo Madrasah V Kemenag Aceh yang digelar di Subulussalam, beberapa waktu lalu.

Dari sekian kategori yang diikuti, kontingan Aceh Singkil hanya meraih 2 medali, yaitu 1 perak sebagai Juara II Kaligrafi Putra tingkat Madrasah aliyah, dan 1 lagi medali perunggu sebagai Juara III Putri tingkat Aliyah Qiraatul Qutub.

Minimnya capaian tersebut berbanding terbalik dengan Pemko Subulussalam yang notabenenya pecahan Aceh Singkil, dimana Subulussalam lebih baik beberapa tingkat dari Aceh Singkil. Sebagai tuan rumah, mereka meraih 2 emas dan 3 perunggu hingga menempati peringkat ke-17, sementara Kontingan Aceh Singkil peringkat ke-23.

Sabaruddin S.Hi, salah satu panitia dan official Kontingan Kemenag Aceh Singkil Sabtu (14/7), mengatakan pihaknya kecewa dengan hasil yang diraih dalam ajang Porseni yang hanya menerima 2 medali. Namun ia menegaskan sudah berusaha sekuat tenaga untuk meraih yang terbaik, meski hasil berkata lain.

Perlu diketahui bersama, kata dia, faktor kegagalan kontingan Aceh Singkil adalah minimnya pembinaan kepada atlet, serta tidak adanya bantuan dana dari pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan nyata.

“Biaya keberangkatan serta untuk persiapan perlengkapan kebutuhan atlet kita (PNS) harus patungan dengan sukarela untuk ikut berpartisipasi dalam ajang Porseni tersebut,” jelasnya.

Dalam ajang Porseni tahun ini, kota Banda Aceh meraih medali terbanyak, dengan meraih 19 emas, 9 perak dan 10 perunggu. Kemudian disusul Pidie Jaya yang meraih medali 12 emas, 8 perak, 4 perunggu. Sementara peraih terbanyak ke tiga jatuh kepada kontingan Pidie dengan raihan 9 emas, 7 perak dan 9 perunggu.

Posisi paling buncit ditempati oleh Simeulue yang kosong medali, sama halnya dengan Gayo Lues. Sementara kontingen Aceh Tenggara meraih 2 perunggu, IAIN Malikussaleh meraih 1 perak dan Kontingan Aceh Singkil meraih dua medali 1 perak dan 1 perunggu. []

Reporter: Putra

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait