PM, Blangkejeren – Sebagian besar guru di Gayo Lues mengeluhkan lambatnya pembayaran dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) di wilayah tersebut. Malah diketahui dana TPG ini belum dibayarkan dalam kurun waktu tahun 2016, 2017 dan tahun 2018.
“Dana sertifikasi itu belum kunjung dicairkan oleh pemerintah setempat. Padahal, daerah lain di seluruh Aceh telah mencairkan dana TPG tahun 2018 tahap pertama sebelum bulan puasa, dan bahkan sekarang sudah mau mencairkan dana tahap kedua,” ungkap salah seorang guru yang tak ingin disebutkan namanya, Sabtu (30/6).
Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada pemberitahuan kapan dana TPG akan cair. Menurut informasi yang ia terima dari kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues, dana itu belum ditransfer dari pusat. Sementara, SK (Surat Keterangan) tunjangan profesi yang dikeluarkan pemerintah pusat telah berakhir tanggal 30 Juni lalu.
“Ini menjadi tanda tanya besar bagi kita para guru yang ada di kabupaten Gayo Lues, bagaimana sebenarnya proses pentransferan dana dari pusat,” kilahnya.
Malah, informasi lain beredar bahwa dana sertifikasi ini sudah masuk di Kas Daerah.
“Benar atau tidak, dana TPG sudah dikantongi kas daerah, namun para guru bingung lantaran kurangnya penjelasan resmi dari pihak dinas,” ujar dia.
Para guru berharap dana tersebut untuk bisa segara dicairkan. Karena banyak dari mereka yang sudah meminjam uang kepada pihak lain untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, dengan harapan akan dibayar kembali jika dana sertifikasi keluar. Namun sebaliknya, jika pinjaman tersebut tidak kunjung cair, maka akan menjadi masalah bagi mereka.
“Kita berharap kepada pemerintah untuk segera mencairkan dan sertifikasi/atau TPG,” harapnya.
Tak tanggung-tanggung, para guru juga mengancam akan mogok mengajar, jika sebelum tahun ajaran baru dana TPG tak kunjung cair.
“Tidak tertutup kemungkinan kalau sebelum tahun ajaran baru dana TPG belum juga dicairkan, maka kita akan mogok mengajar,” ungkapnya.
Segera Direalisasikan
Saat pikiranmerdeka.co mengkonfirmasikan hal ini Kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues, Anwar Anwar SPd MAP, dirinya membantah kabar macetnya dana TPG terhadap guru-guru di Gayo Lues.
“Itu bukan macet, untuk 2018 ini dana yang dari pusat itu belum turun, cuma ada informasi dari Dinas Keuangan daerah pada Jumat lalu, dalam minggu ini sudah bisa dicairkan,” ungkap Anwar melalui seluler kepada pikiranmerdeka.co, Minggu (1/7) siang.
Anwar membenarkan dana TPG pada tahun 2016 dan 2017 juga belum diserahkan ke para guru. Untuk masalah tersebut, dirinya mengaku Pemerintah Pusat tengah menyelesaikan hal ini.
“Terkait dana TPG tahun 2016 sudah kita telusuri juga, dan pemerintah pusat juga telah mengakui, tinggal kita lengkapi permintaan administrasi. Sedangkan untuk tahun 2017 ada di bulan Oktober, November dan Desember yang belum dilimpahkan,” kata dia.
Pihaknya tengah mengupayakan realisasi dana TPG tahun 2018. Meski untuk tahun sebelumnya dana tersebut belum dapat diserahkan, karena masih ditelusuri.
“Untuk beberapa bulan di tahun yang lalu itu belum, sedangkan untuk 2018, akan kita segerakan,” ungkapya.
Anwar juga mengetahui bahwa di beberapa kabupaten lain sudah menyelesaikan penyerahan dana sertifikasi. Kata dia, Gayo Lues masuk ke dalam kelompok wilayah ke empat untuk realisasi dana TPG.
“Memang ada yang sudah. Namun ini kan terbagi dalam beberapa kelompok, kebetulan kita di Gayo Lues termasuk kelompok ke empat, akan menyusul,” ungkap Anwar.
Dirinya juga membantah isu bahwa dana sertifikasi sudah masuk ke kas daerah. Pemerintah pusat, sebut dia, selalu mengontrol secara ketat penyaluran dana TPG.
“Kalau sudah masuk kas, untuk apa lagi kita tahan-tahan, kan keuangannya non-tunai, pusat terus mengontrolnya. Jadi tidak mungkin kita tahan, termasuk jika itu tunai pasti kita bayar segera. Kalau lambat, akan masuk laporan ke pusat, pasti kita ditegur,” jelasnya.
Kendati demikian, diakui Anwar bahwa informasi mengenai hal ini belum tersampaikan seutuhnya ke para guru.
“Memang belum sempat beritahu ke guru-guru, cuma sudah kita tanya kepada bidang yang menangani dana sertifikasi, Insya Allah uangnya sudah masuk, Senin ini kita proses untuk pencairannya,” kata Anwar.
Ia meminta para guru untuk bersabar sembari pihaknya menyelesaikan masalah ini.
“Mohon bersabar, kita pun berusaha, tidak tinggal diam. Kita juga tidak pernah mempersulit,” tutupnya. []
Reporter: Armiya
Belum ada komentar