Mobil Diserempet, Oknum Pegawai Kejari Abdya Tampar Sopir Truk Pasir

Mobil Diserempet, Oknum Pegawai Kejari Abdya Tampar Sopir Truk Pasir
ILUSTRASI

PM, Blangpidie – Oknum pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berinisial F, diduga memukul Muhammad Hasbi (50), sopir mobil pengakut pasir.

Insiden pemukulan terhadap warga Dusun Lam Kuta, Gampong Kepala Bandar, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya, terjadi pada Rabu (25/4) kemarin, sekira pukul 13.00 Wib.

Muhammad Hasbi mengatakan, insiden tersebutbermula saat mobil yang dikemudikannya menyerempet mobil oknum Kejari tersebut. Kejadian itu, terjadi di simpang pasar buah, lorong menuju terminal Kota Blang Pidie.

“Awalnya mobil saya menyerempet mobil yang bersangkutan, tidak lama kemudian istrinya turun dari mobil langsung marah-marah ke pada saya,” ungkap Hasbi.

Padahal, kata Hasbi, saat itu dirinya sudah memarkirkan mobil ke kiri jalan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Saya sudah berulang kali bilang ke istrinya kalau mobil mereka rusak akan saya perbaiki. Namun tidak lama kemudian yang bersangkutan (oknum Kejari) keluar dari mobil langsung melayangkan pukulan kearah wajah saya,” sebut Hasbi.

Setelah mendapatkan pukulan tersebut Hasbi mengaku dirinya sempat merasa pusing. Kemudian, ia ia melaporkan insiden ini ke Polsek Blangpidie.

“Setiba di Polsek, saya dan keluarga langsung membuat laporan. Setelah itu saya langsung dibawa oleh keluarga ke Puskesmas Blangpidie untuk menjalani visum,” jelas Hasbi.

Akibat pemukulan tersebut, Hasbi mengalami bengkak di bagian pipi sebelah kiri. Hasbi berharap kepada penegak hukum untuk memproses oknum tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Ini negeri hukum, rusak barang bisa kita ganti tapi jangan main pukul-pukul seperti ini, apalagi yang bersangkutan kerja di instansi penegakkan hukum. Maka saya berharap pihak kepolisian memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku,” harap Hasbi.

Tempuh Jalan Damai

Terkait dugaan pemukulan ini, oknum pegawai Kejari Blang Pidie F saat dikonfirmasi wartawan membenarkannya. Kata dia, usai kejadian tersebut dirinya menempuh jalan damai.

Namun, kata dia upaya damai antara keduanya tidak membuahkan hasil karena salah satu keluarga korban menolaknya.

“Salah seorang perempuan yang tidak saya kenal langsung mengatakan tidak perlu damai. Akirnya perdamaian tidak menemukan titik terang,” tutur F.

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi ketika dirinya bersama keluarga sedang mengendarai mobil dari arah terminal menuju arah jalan Nasional Banda Aceh – Medan. Tiba-tiba, di simpang jalan Hasbi menyerempet bagian kanan badan mobilnya.

“Saya sempat membuka kaca mobil untuk menyuruh Hasbi menyetop laju mobil. Namun seruan itu tidak dihiraukan Hasbi hingga saya naik pitam dan hilang kontrol karena mobil saya ditabraknya,” kata F.

“Beliau menyerempet mobil sebelah kanan, saat itu saya suruh beliau berhenti guna untuk menghindari lecet parah, namun beliau terus melajukan mobilnya hingga pintu mobil depan hingga belakang lecet parah,” ungkap F lagi.

Kemudian dirinya bersama istri langsung turun dari mobil guna menyelesaikan masalah tersebut.

“Saya sama istri langsung turun dari mobil untuk menanyakan kepada beliau kenapa mobil saya ditabrak, karena lorong tersebut merupakan jalan satu arah. Tidak lama kemudian beliau ngomong dengan nada tinggi dan beliau pun tidak berhenti ngomong dari dalam mobil. Saat itu saya hilang kontrol jadi sempat saya tampar satu kali di bagian mukanya,” jelas F.

Ia menambahkan, setelah kejadian tersebut, pihak kejaksaan dan kepolisian setempat langsung terjun ke lapangan untuk mendamaikan.

“Kemarin itu langkah damai sudah sama-sama kita tempuh, tapi buntu. Saya berharap masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan,” pungkasnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait