PM, Sigli – Pengelolaan tempat parkiran oleh pihak ketiga di Kota Sigli dan beberapa wilayah lainnya dalam Kabupaten Pidie, dinilai masih amburadul dan membuat masyarakat resah.
Pasalnya, sejumlah tukang parkir yang ada di beberapa titik dalam Kota Sigli, terlihat tidak mengikuti aturan main. Dimana, setiap warga yang memarkirkan kenderaannya tidak pernah menerima karscis.
“Saya melihat pengelolaan parkir tidak jelas dan amburadul,” ujar pengamat hukum Muharamsyah. SH, kepada PIKIRANMERDEKA.CO, Kamis (29/3).
Seharusnya, kata Muharamsyah, pemerintah daerah mengelola perparkiran dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku, sehingga tidak berakibat fatal bagi masyarakat.
Muharamsyah, menilai pengelolaan parkir yang selama ini dikelola oleh pihak ketiga sangat tidak amanah. Pasalnya, juru parkir meminta tarif parkir tanpa memberikan karcis resmi.
“Sudah seharusnya pemerintah mengambil alih dan mengatur kembali parkir dengan jelas sesuai dengan aturan. Karena, selama ini terkesan seperti parkir illegal. Bagaimana jika kenderaan yang diparkir hilang apa konsekwensinya yang diberikan kepada petugas dan bagaimana dengan tanggung jawabnya,” kata Muharam.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkomminfo) Kabupate Pidie, Ir M.Hasan Yahya kepada PIKIRANMERDEKA.CO, Kamis (29/3) mengakui jika parkir di Kota Sigli masih amburadul dan belum ada karcis resmi.
“Memang untuk saat ini belum kita keluarkan karcis untuk parkir dan Insya Allah awal April 2018 sudah ada karcisnya. Jika dikatakan illegal, parkir di Pidie tidak mungkin karena semua sudah diatur dalam Qanun daerah, hanya saja pengelolaan dilakukan oleh pihak ke tiga. Kita terus memperbaiki bagaimana sistem pelayanan terhadap masyarakat,” tuturnya.()
Belum ada komentar