PM, Pidie Jaya – Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, menggelar acara publikasi kinerja Bupati /Wakil Bupati, Aiyub Abbas dan Said Mulyadi, dalam memimpin daerah setempat selama empat tahun terakhir, sejak dilantik pada Februari 2014 silam.
Acara ekspose kinerja Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya tersebut, digelar di Masjid Baiturrahham Gampong Ara, Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya, Senin (12/2), yang dihadiri oleh masyarakat dari delapan kecamatan yang mencapai ribuan.
Aiyub Abbas saat menyampaikan pidatonya mengatakan, selama mereka memimpin ada beberapa terobosan-terobosan yang mereka luncurkan untuk membantu dan meningkatkan ekonomi masyarakat di wilayah dipimpinya, meliputi bidang PU dan Pertanian.
Berdasarkan tugas dan fungsi sektor Pekerjaan Umum, kata dia, sejak tahun 2014 sampai tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, telah memperuntukan dana terhadap penanganan dan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dasar tersebut sejumlah Rp 693.900.824.523.
Aiyub Abbas atau yang lebih tenar disapa dengan panggilan Abuwa itu menjelaskan, program-program yang mereka gulirkan berupa penunjang ekonomi masyarakat, seperti pemerataan pembangunan infrastruktur.
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Pidie Jaya agar dapat bersaing secara nasional maupun international, pihaknya membangun salah satu sarana pendidikan, yang anggaran pembangunannya mencapai sekitar Rp 45 milyar.
“Kita cari dana untuk bisa mendirikan Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Pidie Jaya, sehingga Pidie Jaya, memiliki Akademi sendiri, dan SDM masyarakatpun akan meningkat,” kata Abuwa.
Bahkan, aku Abuwa, untuk mengurangi angka masyarakat yang masih menempati rumah tidak layak huni, pihaknya untuk saat ini telah membangun sekitar 1000 rumah duafa.
“Dari tahun pertama sampai saat ini, kami terus berusaha untuk mengurangi rumah tidak layak huni dengan membangun rumah-rumah duafa. Untuk saat ini Alhamdulillah telah mencapai seribu lebih banyanya. Dan untuk tahun 2018 hingga 2019 kami juga akan menyiapkan anggaran untum membangun rumah bagi masyarakat yang masih menempati rumah tidak layak huni,” jelasnya.
Program lainnya, berupa peningkatan hasil produksi tani masyarakat Kabupaten Pidie Jaya. Hal itu dilakukan dengan cara membangun saluran-saluran irigasi maupun bendungan, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan air kala musim tanam tiba. Serta menyalurkan bantuan benih dan penggratisan biaya bajak sawah.
“Seluruh Aceh, boleh dicek, di mana saja ada daerah yang menggratiskan biaya olah sawah. Cuma di Kabupaten Pidie Jaya program tersebut baru berjalan, dan program tersebut akan terus dilanjutkan tahun-tahun tahun kedepannya,” ujarnya.
“Sektor pertanian, dari 2014 -2017, luas tanam telah meningkat, dari dari 11.468 hektare, kini, menjadi 17.132 h. Sedangkan untuk hasil produksinya dari 64.912 ton pada tahun 2014, telah mencapai 100.319 ton perkali panen,” ungkapnya.
Disebutkan, untuk pembangunan infrastruktur pendukung sektor pertanian pembangunan jalan usaha tani yang semula hanya 37.235 meter di tahun 2013 menjadi 70.113 meter pada tahun 2017. Jaringan irigasi tersiernya yang telah dibangun pada tahun 2013 mencapai 78.362 meter,. Dan ini mengalami penambahan sepanjang 81.718 meter menjadi 160.080 meter. hal ini mampu meningkatkan indeks penanaman (ip) komoditi padi dari 1,31 menjadi (ip) 1,93.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie Jaya, Muzakkir, baru di bawah kepemimpinan Aiyub Abbas dan Said Mulyadi sebagai Bupati/Wakil Bupati setempat, program gratis olah lahan sawah pertanian bebas biaya.
“Seluruh Aceh sudah saya cek, baru Pidie Jaya, dibawah kepemimpinan Abuwa Waled, biaya bajak sawah gratis. Dan juga selama kepemimpinan Abuwa juga, hasil produksi gabah meningkat pesat, hal itu dikarenakan seluruh penungjang sudah tersedia,” papar Muzakkir.
Dipenghujung acara tersebut, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, juga menyerahkan buku tabungan kepada kelompok masyarakat (Pokmas), tanda dimulainya pembangunan rumah rusak akibat gempa 7 Desember 2016 silam.()
Belum ada komentar