PM, Jakarta – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di sejumlah wilayah di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan bekerjasama dengan sejumlah platform media sosial untuk menangkal peredaran konten negatif. Penandatanganan kerja sama tersebut rencananya akan dilakukan pada 31 Januari 2018 nanti.
Dilansir dari laman Katadata, Menteri Kominfo Rudiantara berharap ada upaya serius dalam menangkal peredaran konten-konten negative, terutama hoax terkait Pilkada.
“Kami sudah bicara dengan 9 platform yang kami anggap mewakili semua platform di Indonesia,” ujar Rudi saat rapat kerja dengan Komisi I di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/1).
Kominfo dalam kesempatan itu juga menghimbau Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk mencegah dan menangkal konten negatif selama Pilkada. Pihaknya siap membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Jadi Pilkada di 171 daerah nanti diharapkan membaik, seiring dengan manajemen yang lebih baik di media sosial,” kata Rudiantara.
Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyari berharap agar langkah pembatasan konten dilakukan secara jangka panjang.
“Kami sambut baik untuk konten positif namun kami harap ini untuk seterusnya, tidak hanya saat Pilkada,” kata Abdul Kharis.
Adapun platform yang rencananya bakal digandeng Kominfo adalah Twitter, Telegram, BBM, Google, Line, Bigo Live, Live Me, dan Metube. Sementara satu sisanya, masih belum ditentukan antara Facebook atau Instagram.()
Belum ada komentar