PM, Blangpidie – Usaha sarang burung walet kian menjamur di Kabupeten Aceh Barat Daya (Abdya). Namun sayang usaha ini ternyata banyak tidak memiliki izin meskipun berdampak pada lingkungan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Firmansyah,ST, mengatakan, puluhan usaha sarang burung walet tersebar di Kecamatan Blangpidie dan Susoh. Menurut dia, tim dari dinasnya beberapa waktu yang lalu telah melakukan pendataan di kedua kecamatan itu dan didapat hasilnya ada sekitar 37 usaha belum ada izin dari pemerintah daerah.
“Untuk sementara ada 37 yang tidak ada izin usaha sarang walet. Bahkan toko yang dijadikan usaha itu tidak ada IMB kecuali lantai satu saja dan lantai seterusnya tidak ada. Kami meminta kepada pemiliknya supaya mengurus izin sebelum dilakukan eksekusi oleh pemerintah,” kata Firmansyah,ST kepada media ini Selasa (19/12).
Kata dia, pihaknya akan mendata usaha walet di beberapa kecamatan lain di Abdya seperti di Kecamatan Manggeng, Tangan-tangan, Kuala Batee dan Babahrot. “Dalam waktu dekat tepatnya Bulan Januari nanti kami juga akan melakukan rapat bersama dengan pihak Bappeda, Satpol PP, Pihak Kehutanan untuk membahas itu termasuk Dinas Perkim dan LH Abdya sebelum eksekusi dilakukan,” kata dia.
Lanjut dia, tujuan rapat untuk menyimpulkan dan membicarakan mengenai pemilik usaha walet yang tidak memiliki izin dan sanksi apa yang harus diberikan.
“Maka dari itu, sebelum mereka mengurus izin, kami juga akan melihat kelayakan dari usaha itu. Saat izin diurus kita lihat lagi apakah layak atau tidak. Kalau layak diberikan kalau tidak ya tidak diberikan. Termasuk memperhatikan faktor lingkungan. Apakah membahayakan kesehatan masyarakat sekitar termasuk memperhatikan faktor lingkungan dan unsur RTRW,” kata Firmansyah.()
Belum ada komentar