Memburu Kursi Pijay Satu

Memburu Kursi Pijay Satu
Pasangan Calon Independen Tgk Muhibbuddin M Husen dan M Yusuf Ibrahim.

Peta politik jelang Pilkada Pidie Jaya 2018 mulai tergambar. Diprediksi, ada empat bakal calon pasangan yang akan bertarung dalam gelaran demokrasi lima tuhunan itu.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak kembali dilaksanakan pada 27 Juni 2018. Ada 171 daerah yang akan menggelar Pilkada di seluruh Indonesia. Di Aceh, ada tiga kabupaten/kota yang akan menggelar hajatan itu, yakni Pidie jaya, Aceh Selatan, dan Subulussalam.

Tahapan Pilkada sendiri sudah mulai memasuki masa penyerahan dukungan bagi bakal calon (balon) dari jalur independen. Di Pidie Jaya, batas penyerahannya telah ditutup oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pijay pada 29 November lalu.

Untuk Pilkada Pijay, setidaknya susah ada dua calon independen yang dinyatakan melengkapi syarat. Satu balon lainnya gagal melengkapi persyaratan. Namun, kontestasi politik di kabupaten ini diprediksi akan diikuti oleh empat pasang calon. Dua calon indpenden dan dua calon yang diusung koalisi partai politik.

Empat pasangan yang kini namanya makin santer mencuat ke publik adalah Tgk H Aiyub Abbas yang berpasangan dengan H Said Mulyadi SE MSi. Pasangan petahana ini diusung Partai Aceh (PA) dan tiga partai lainnya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy.

Pasangan yang maju dari jalur partai lainnya adalah Ir H Yusri Yusuf (Yusri Melon) dengan Saifullah. Pasangan ini kabarnya akan diusung oleh sejumlah partai, di antaranya NasDem, PNA, PDA dan PPP kubu Djan Faridz.
Sedangkan pasangan calon yang maju dari jalur independen adalah pasangan Muhammad Yusuf-Ir H Anwar Ishak dan Tgk Muhibbudin-HM Yusuf Ibrahim.

Sementara itu, peluang Islamundin ST untuk ikut berlaga pada Pilkada Pijay hampir tertutup. Kala itu, Islamuddin juga disebut-sebut akan didukung Partai Nanggoe Aceh (PNA), partai lokal besutan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Mantan Wakil Walikota Sabang ini juga sempat mendaftarkan diri ke sejumlah partai, di antaranya Partai Demokrat, PNA dan Nasdem. Namun, masing-masing partai itu kini telah menentukan pilihan untuk mendukung orang lain.

Sebenarnya ada satu pasangan jalur independen lainnya yang berencana maju yakni H Ridwan Abdullah-Mahdi Ibrahim. Namun, pasangan ini dinyatakan tidak memenuhi syarat karena jumlah fotokopi KTP dukungan yang diserahkan tidak mampu memenuhi batas minimum persyaratan sebanyak 4.728 lembar.

“Dari hasil verifikasi administrasi, pasangan H Ridwan Abdullah-Mahdi Ibrahim tidak memenuhi syarat atau dengan kata lain, fotokopi KTP yang diserahkan tidak cukup,” ungkap Ketua KIP Pidie Jaya Musman.

Musman menuturkan, pasangan Muhammad Yusuf-Ir H Anwar Ishak menyerahkan fotokopi KTP dukungan sebanyak 5.097 lembar. Sementara Tgk Muhibbudin-HM Yusuf Ibrahim menyerahkan sebanyak 5.423 lembar.

Pasangan calon independen yang telah memenuhi syarat, kata dia, selanjutnya akan dilakukan verifikasi faktual ke lapangan pada 12 hingga 25 Desember 2017.

Nantinya, jika dari hasil verifikasi memenuhi syarat, KIP mempersilahkan kedua pasangan untuk mendaftar ke KIP sebagai calon bupati dan wakil bupati. “Pendaftaran sebagai calon bupati dan wakil bupati kita buka dari tanggal 8-10 Januari 2018. Baik untuk pasangan yang maju melalui jalur independen maupun jalur partai politik,” pungkas Musman.

OPTIMIS MENANG

Sementara itu, Tgk Muhibbuddin M Husen yang menetapkan mantan wakil bupati pertama Kabupaten Pidie Jaya, M Yusuf Ibrahim, sebagai pasangannya optimis bisa menang.

Bermodalkan keyakinan serta banyaknya dukungan dari berbagai kalangan arus bawah, Tgk Muhibbuddin mengaku optimis maju melalui jalur perorangan. Beberapa bulan lalu dirinya rela meninggalkan posisi strategis sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai (DPC-Demokrat) Kabupaten Pidie Jaya.
Mundurnya Tgk Muhib dari posisi Ketua DPC-Demokrat, sebagai bentuk keseriusannya maju sebagai calon bupati melalui jalur perseorangan.

“Secara aturan calon yang maju melalui jalur independen tidak diharuskan untuk mundur dari jabatan politik. Tetapi agar saya bisa fokus bekerja dan juga agar ingin dekat secara langsung dengan masyarakat tanpa ikatan politik partai,” kata Tgk Muhibbuddin M Husen kepada Pikiran Merdeka, Kamis (30/11) lalu.

Alasan memilih M Yusuf sebagai wakil, kata tgk Muhib, mantan wakil bupati pertama Pidie Jaya tersebut dinilai sosok yang sangat cocok untuk bisa mengeksekusi program-program kerja untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di wilayah tersebut. “Pengalaman Pak Sop sebagai mantan wakil bupati, merupakan nilai lebih untuk menginplementasikan visi-misi saya,” sebut Tgk Muhib.

Disebutkan, M Yusuf Ibrahim merupakan mantan wakil bupati pertama Kabupaten Pidie Jaya yang mendampingi Gade Salam periode 2008-2013. Dalam memimpin kabupaten hasil pemekaran Pidie Induk pada 2007 ini, M Yusuf dinilai tanpa cacat.

“Pak Sop yang notabane merupakan seorang guru dan juga sudah agak lebih tua dari saya, pastinya memiliki emosional yang lebih stabil. Sehingga perpaduan antara muda dan tua melahirkan kombinasi yang elegan, dan target membangun Pidie Jaya pun dapat tercapai sebagaimana harapan rakyat,” paparnya.

Beberapa waktu lalu, M Yusuf Ibrahim, kepada Pikiran Merdeka memastikan dirinya tetap maju sebagai calon Wakil Bupati pada kontestasi Pilkada Pidie Jaya yang akan bergulir 2018. “Ia, kita tetap akan maju sebagai wakil bupati, dan saya akan mendampingi Tgk Muhib. Kita telah menyerahkan syarat pendaftaran ke KIP,” kata M Yusuf Ibrahim, Rabu (29/11) pekan lalu.

Sebelumnya, senter dikabarkan jika M Yusuf Ibrahim akan berpasangan dengan Sibral Malasyi (Nyak Chi) pada hajatan rakyat lima tahunan tersebut. Namun, pasca ditunjuk Nyak Chi sebagai ketua tim sipil pemenangan pasangan Aiyub Abbas dan Said Mulyadi (ASLI), Sibral Malasyi resmi mundur dari bursa calon Bupati Pidie Jaya.

M Yusuf menyebutkan, mundurnya Nyak Chi dari bakal calon bupati membuat dirinya bersedia menerima pinangan Tgk Muhibbuddin M Husen. Alasan lain dirinya bersedia maju kembali sebagai Bacawabup Pidie Jaya, setelah beberapa mantan tim Relawan Pemenangan Gubernur Aceh Irwadi Yusuf memintanya untuk mendampingi Tgk Muhibbuddin M Husen.

“Tim relawan Irwandi mendatangi saya, dan mereka meminta agar saya mau menjadi wakil Tgk Muhib. Karena ada beberapa pertimbangan, akhirnya saya pun bersedia,” ujarnya.

Dia menyebutkan, majunya kembali sebagai Wakil Bupati Pidie Jaya karena ingin melanjutkan program kerja yang sudah tertunda. “Saya maju lagi sebagai wakil Tgk Muhib karena programnya sama dengan program kerja saya dulu. Jadi, ini momen untuk malanjutkan kerja yang tertunda,” demikan ujarnya.

Untuk maju pada Pilkada mendatang, pasangan ini telah mentapkan target yang dituangkan dalam sembilan program unggulan. “Dengan sembilan program kerja tersebut, Insyaallah kami dapat membuat Pidie Jaya menjadi Meupoe, Meuhoe, Layak di Huni sehingga akan menarik untuk di kunjungi,” pungkasnya.

SALING KLAIM DUKUNGAN

Suhu politik di kabupaten yang lahir pada 2 Januari 2007 ini belakangan mulai memanas. Sejumlah calon bupati/wakil bupati, baik yang maju dari partai maupun jalur independen, saling klaim kemenangan pada Pilkada 2018.

Beberapa waktu lalu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP-PA) Aceh Muzakir Manaf mengaku optimis pasangan Aiyub Abbas dan Said Mulyadi (Asli) jilid II akan menang kembali pada pemilihan bupati yang akan diselenggarakan 26 Juni 2018.

Hal itu dikatakan Muzakir Manaf, Selasa (14/11) lalu, dalam acara pelantikan dan pengukuhan struktur tim pemenangan pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Pidie Jaya yang diusung Partai Aceh. “Kita harus sama-sama berkerja untuk memenangkan pasangan Aiyub Abbas dan Said Mulyadi untuk satu periode lagi,” kata Mualem.

Mualem menyebutkan, kemenangan suatu calon kepala daerah tidak terlepas dari peran tim sukses dalam melakukan kampanye-kampanye politik guna manarik suara masyarakat. “Untuk memenangkan pasangan Asli, selain tim sukses dari PA, kita juga harus membentuk tim lainnya. Dalam satu gampong kita harus membentuk 10 orang tim pemenangan dan kita yakin pasangan Aiyub dan Said Mulyadi akan memenangi kompetisi,” jelasnya.

Pernyataan optimis juga disampaikan calon independen Muhammad Yusuf (Sop Kreh Kroh). Mantan kombatan GAM ini mengaku yakin akan memenangi Pilkada Pidie Jaya 2018. Keyakinan memenangi hajatan lima tahun tersebut, kata Muhammad Yusuf, setelah beberapa kali melakukan pemetaan kekuatan yang laksanakan oleh tim survei yang dibentuknya.

Dia menyebutkan, saat ini sudah banyak mantan kombatan dan warga yang telah komit untuk memenangkan dirinya sebagai Bupati Pidie Jaya. Bahkan, lanjutnya, mereka dengan suka rela mendatanginya untuk menyerahkan KTP sebagai bentuk dukungan.

Muhammad Yusuf memastikan tim survei menemukan data valid. Dari total delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, tiga di antaranya, 60 persen masyarakat sudah menyatakan dukungan kepadanya. “Insya Allah, 60 persen masyarakat tersebut saat ini sudah bersama kita. Karena desakan merekalah makanya saya mengambil sikap untuk maju,” kata Sop Kreh Kroh.

BERSAING SPORTIF

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Fakruzzaman Hasbalah meminta seluruh kompetitor Pilkada dapat menjunjung semangat sportifitas dengan berkampanye santun.

“Dalam berkampanye jangan saling menjatuhkan dengan hal-hal yang bersifat negatif untuk mencari simpati masyarakat. Itu jangan, karena itu bukan politik yang baik,” kata Fakruzzaman Hasbalah kepada Pikiran Merdeka, Jumat dua pekan lalu.

Untuk semua bakal calon ia berharap, dalam mencari dukungan masyarakat harus mengedepankan kampanye yang baik dan santun. Disebutnya, sportifitas dalam mencari suara merupakan modal utama supaya pada pemilihan nanti bisa lahir pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat Pidie Jaya.

Fakruzzaman menyebutkan, suatu daerah bisa maju kalau semua kalangan, baik calon kepala daerah maupun masyarakat pada umumnya sudah cerdas dan santun dalam berpolitik.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait