Petani di Aceh Selatan Ditemukan Kritis Tergantung di Pohon Pala

Petani di Aceh Selatan Ditemukan Kritis Tergantung di Pohon Pala
Petani di Aceh Selatan Ditemukan Kritis Tergantung di Pohon Pala

PM, TAPAKTUAN – Seorang petani warga Gampong Lhok Mamplam, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, Zulkifli Iskandar (39), ditemukan dalam kondisi kritis tergantung di pohon pala di gunung Gampong Meuligo, Kecamatan Sawang, Senin (20/11) malam.

Korban yang kemudian diketahui sudah tergantung selama 3 hari di pohon pala, berhasil diselamatkan setelah dilakukan proses pencarian oleh warga setempat dibantu TNI/Polri dan petugas BPBD.

Sebelumnya, korban yang berasal dari Gampong Meuligo, Kecamatan Sawang tersebut diketahui sudah tiga hari menghilang tidak pulang ke rumah istrinya di Gampong Lhok Mamplam.

Saat pamit keluar rumah, korban memberitahukan kepada istrinya hendak pergi memanen buah pala di kebun milik keluarganya di Gampong Meuligo. Karena belum pulang selama 3 hari, lalu istri korban mendatangi ibu korban di Gampong Meuligo untuk menanyakan keberadaan suaminya itu, yang ia tahu sebelumnya minta pamit mau ke kebun pala.

Menindaklanjuti informasi istri korban tersebut, pemuda Gampong Meuligo dibantu personil Polsek dan Koramil Sawang serta personil BPBD Aceh Selatan langsung bergerak melakukan proses pencarian terhadap korban di kawasan pegunungan Gampong Meuligo.

Korban berhasil ditemukan dalam kondisi lemas tidak berdaya dengan kondisi kepala ke bawah dan kaki tergantung di pohon pala, pada Senin (20/11) sekitar pukul 23.00 WIB malam.

Malam itu juga, korban dievakuasi dari pegunungan gampong setempat ke Puskesmas Sawang. Karena kondisinya sudah kritis, korban langsung dirujuk menggunakan mobil ambulance Puskesmas Sawang ke RSUD YA Tapaktuan untuk mendapat penanganan medis secara intensif.

“Korban diperkirakan tidak bisa turun lagi dari pohon pala, karena kakinya sudah patah dan terjepit. Sampai saat ini kondisi korban masih sangat lemah dan belum bisa berbicara, sehingga belum diketahui penyebab sehingga korban tergantung di pohon pala selama 3 hari,” kata seorang warga Gampong Meuligo.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Bot Terbalik, Nelayan Abdya Ditemukan Meninggal
Puluhan Kapal nelayan bersandar di pelabuhan Kuala Langsa karena tidak bisa melaut disebabkan ombak yang tinggi. (PIKIRAN MERDEKA / Anuar Syahadat}

Bot Terbalik, Nelayan Abdya Ditemukan Meninggal