“Alhamdulillah sekarang harga TBS sawit sudah membaik. Mudah-mudahan membaiknya harga bisa bertahan lama hingga beberapa bulan kedepan,” kata Yusran, seorang petani sawit di Kecamatan Babahrot kepada media ini Rabu (8/11) kemarin .
Menurut Yusran, hingga saat ini harga mulai berkisar Rp1.500 tingkat kebun. Sementara di tingkat gudang mencapai Rp1.600. “Kalau harga di tingkat PKS (pabrik) mencapai Rp1.800,” tambah anggota DPRK Abdya itu.
Menurut politisi Partai Nasdem tersebut, kenaikan harga sawit sudah terjadi sejak Bulan September dan Oktober lalu. “Sudah naik sejak dua bulan yang lalu. Sebelumnya harga sawit di daerah kita mengalami keterpurukan. Bahkan untuk ongkos pemeliharaan saja tidak mencukupi biaya,” sambungnya.
Kenaikan harga TBS itu sangat menguntungkan petani di Abdya umumnya dan Babahrot khususnya. Karena petani bisa tersenyum kembali ketika harga merangkak naik. “Petani sangat gembira dengan naiknya harga TBS ini, mudah-mudahan harga seperti itu bisa bertahan selalu,” tuturnya lagi.
Namun sayangnya, kata Yusran, disaat harga mulai membaik seperti ini malah produksi sawit menurun drastis. Penyebabnya karena terjadi kemarau panjang. “Akibat kemarau panjang mulai Bulan Januari hingga Juli, membuat panen kelapa sawit menurun dan ini sangat disayangkan,”kata Yusran. ()
Belum ada komentar