PM, Banda Aceh – Nelayan asal Aceh yang sebelumnya ditahan oleh otoritas India, Minggu (5/11) tiba di Aceh. Nelayan tersebut dijemput oleh KRI Imam Bonjol dari India dan dibawa pulang ke Aceh.
Sebelumnya, 39 nelayan itu hanyut ke perairan Andaman India karena mengalami kerusakan kapal akibat tersangkut sampah di bagian propeler (baling-baling) kapal. Awalnya mereka menangkap ikan di wilayah perairan pantai wilayah Utara Sabang.
Baca: Terseret Arus ke Perairan India, 40 Nelayan Asal Aceh Ditahan
Lalu 39 nelayan tersebut dijemput oleh KRI Imam Bonjol yang kemudian dibawa pulang ke Sabang untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan.
Para nelayan hanyut di lautan India sejak 30 Oktober 2017, kemudian berhasil mendapatkan pertolongan, dijemput oleh tim kapal KRI Imam Bonjol dan langsung diantarkan ke Dermaga Lanal Sabang dan tiba pada 02 November 2017.
Setiba di Sabang mereka langsung mendapatkan perawatan dan pemeriksaan. Para nelayan tiba di pelabuhan Lampulo sekitar pukul 13.30 WIB untuk melakukan pembongkaran hasil ikan tangkapan yang telah delapan hari berada dalam kapal. Usai pembongkaran mereka langsung kembali ke Sabang.
Petugas TNI Angkatan Laut yang mengawal mereka, Sertu Nanang mengatakan, para nelayan tersebut hanya diberikan izin sementara untuk melakukan pembongkaran ikan di Banda Aceh. Selanjutnya lima orang perwakilan dari nelayan harus kembali ke Sabang untuk proses pengurusan izin dokumen kapal.
Sementara itu, Nahkoda kapal KM Sinar Bahagia, Sofyan Nurdin mengatakan, kepala mereka mengalami kerusakan pada bagian propeler sehingga mesin mati dan mereka terdampar di wilayah perairan India lalu ditahan oleh otoritas India selama dua hari.
Kapal nelayan itu mengalami kerusakan pada hari ke delapan saat mereka sedang mencari ikan. “Baling-baling nya tersangkut sampah, lama kali lepas akhirnya kami hanyut ke lautan Andaman India. Kemudian ditangkap oleh kapal perikanan. Kami di sana hanya dua malam dan diperlukan dengan baik tidak ada kekerasan,” jelas Sofyan Nurdin, seperti dilansir habadaily.com.
Nahkoda kapal nelayan ini mengaku, mereka mencari ikan masih dalam wilayah Aceh bagian Utara. “Belum masuk ke wilayah orang masih di wilayah kita. Kami bisa sampai ke India karena hanyut akibat kapal rusak,” tutupnya.(hbc)
Belum ada komentar