Haji Mirwan Kukuhkan Relawan “BAHASA” Kecamatan Samadua

Haji Mirwan Kukuhkan Relawan “BAHASA” Kecamatan Samadua
Haji Mirwan Kukuhkan Relawan “BAHASA” Kecamatan Samadua

PM, TAPAKTUAN – Bakal Calon (Balon) Bupati Aceh Selatan periode 2018-2023, Haji Mirwan MS, SE, mengukuhan relawan Barisan Haji Mirwan Samadua (Bahasa), sebagai bagian persiapan pihaknya menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati tahun 2018 mendatang.

Adapun susunan pengurus relawan “Bahasa” yang dikukuhkan langsung oleh H Mirwan tersebut adalah ketua Mulyadi, sekretaris Ardi dan bendahara Darwis. Acara yang dirangkai kegiatan silaturrahmi dengan ratusan masyarakat Kecamatan Samadua tersebut berlangsung di kediaman salah seorang warga bernama Darwis, di Gampong Jilatang, Kecamatan Samadua pada Sabtu (21/10) malam.

Ketua Relawan Barisan Haji Mirwan Samadua (BAHASA) Mulyadi menyatakan bahwa pembentukan relawan ini adalah upaya untuk mensukseskan agar Haji Mirwan bisa menjadi orang nomor satu di Kabupaten Aceh Selatan.

“Saya melihat sosok Haji Mirwan yang sederhana, mudah komunikasi, santun, berpengalaman sebagai pengusaha muda asal Labuhanhaji yang telah berhasil di Jakarta dan programnya sangat menyentuh langsung rakyat, akan mampu mengemban amanah rakyat memajukan Aceh Selatan ke depannya,” ucapnya.

Bakal calon bupati Aceh Selatan, Haji Mirwan, MS, SE mengharapkan kepada seluruh relawan yang telah dikukuhkan tersebut agar segera melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Kita harus berusaha dan bekerja secara maksimal untuk meraih kemenangan dengan tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan. Saya yakin dengan semangat militansi kita semua, InsyaALLAH berhasil merebut kemenangan, demi untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh Selatan ke depannya,” kata H Mirwan.

H Mirwan mengaku bahwa keinginan dirinya maju sebagai bakal calon Bupati Aceh Selatan berpasangan dengan Zirhan SP sebagai wakil bupati, murni didorong oleh keinganan dan hasrat hati ingin mewujudkan sebuah perubahan pembangunan di kabupaten tersebut.

“Kita ketahui bersama Kabupaten Aceh Selatan merupakan kabupaten tertua yang sudah punya dua anak yakni Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Singkil, serta satu cucu yakni Pemko Subulussalam. Celakanya, kondisi sekarang ini perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah justru jauh tertinggal dibandingkan kabupaten/kota yang baru pemekaran tersebut,” pungkasnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait