PM, Banda Aceh – Proyek penertiban lahan parkir di kawasan jalan T. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh, dikeluhkan para pengusaha dan pemilik toko.
Pasalnya, proses pengerjaannya terkesan lambat sehingga merugikan para pemilik toko dan pelanggan toko di kawasan itu.
“Kami hanya ingin proyek ini segera siap, tidak setengah-setengah pengerjaannya. Karena pelanggan kami merasa terganggu dan mulai berkurang tiap harinya,” ungkap Ami pemilik Warkop Cekmi, beberapa hari lalu kepada pikiranmerdeka.co.
Ami mengatakan, proyek penertiban lahan parkir tersebut sudah dikerjakan sejak dua bulan lalu. Namun, hingga saat ini belum rampung dikerjakan oleh rekanan.
“Silahkan tertibkan lahan parkir, tapi kalau pengerjaannya terbengkalai seperti ini, lebih baik tidak dikerjakan dari awal,” cetusnya.
Jika rekanan lambat dalam menyelesaikan pengerjaan proyek tersebut, sambung dia, dapat dipastikan pemilik toko di kawasan itu akan terus merugi dan harus menutup usahanya. “Kami sudah cukup rugi, mohon segera diselesaikan,” pintanya.
Pernyataan sama juga disampaikan Sarbaeni, pengelola Warkop Solong. Menurutnya, selama pengerjaan proyek tersebut omzet mereka menutun drastis. “Dengan pengerjaan proyek ini, omset kami turun drastis,” ucapnya.
Ia berharap, rekanan dan pemerintah Kota Banda Aceh dapat segera merampungkan proyek tersebut. Sehingga, tidak mengganggu perekonomian pemilik toko di kawasan itu.
“Status toko kami ini sewa, jika seperti ini terus kami harus tutup toko karena lebih besar kerugian dari pemasukan,” tambahnya.
Sarbaeni juga menyayangkan, proyek ini terkesan tidak adil. Pasalnya, penertiban hanya dilakukan di sekitar area pertokoan mereka saja.
“Pemerintah seharusnya melakukan proyek ini sepanjang jalan ini supaya adil. Semoga pemerintah serius, tidak setengah-setengah menangani proyek ini,” harapnya.()
Belum ada komentar