Warga Grong-grong Minta Cafee Babah Dua Ditutup

Warga Grong-grong Minta Cafee Babah Dua Ditutup
ILUSTRASI

PM, SIGLI – Menyusul tertangkapnya dua pasangan mesum di Cafee Babah Dua, di Kecamatan Grong-grong, Kabupaten Pidie, pada Sabtu (16/9) malam kemarin, warga setempat mendesak pemerintah segera menutup dan mencabut izin operasional Caffe tersebut.

“Sudah banyak laporan bahwa Caffe Babah Dua penyedia tempat untuk pasangan mesum‎,” ujar Abubakar, tokoh masyarakat Grong-grong kepada pikiranmerdeka.co, Senin (18/9).

Baca : WH Pidie Amankan Dua Pasangan Mesum di Cafe Babah Dua

Lanjut dia, berdasarkan laporan masayarakat tempat tersebut telah lama diduga menjadi sarang maksiat. Petugas Wilayatul Hisbah (WH), sambung dia, sebelumnya juga pernah menangkap pasangan mesum di Caffe yang berada di jalan lintas nasional Banda Aceh-Medan tersebut.

Namun, anehnya pemerintah setempat masih saja membiarkan Caffe tersebut beroperasi. “Warga menduga Caffe tersebut dibekingi orang-orang penting. Kalau tidak, kenapa tidak disegel dan dicabut izin operasionalnya,” tegas dia.

“Anehnya lagi keberadaan Caffe itu disamping Mapolsek Grong-grong. Akan tetapi kenapa bisa bebas dan tidak pernah ditangkap, sehingga mencemarkan nama baik gampong,” tambahnya.
Lanjut dia, warga minta pemerintah segera melarang operasional Caffe tersebut, agar tidak mencemarkan nama desa. “Jika tidak, dikhawatirkan akan dibakar oleh warga,” cetusnya.

‎Sementara itu Kasatpol PP dan WH Kabupaten Pidie, Iskandar Abbas kepada pikiranmerdeka.co, Senin (18/9) mengatakan, pihaknya siap menutup Cafee Babah Dua jika sudah ada perintah.

Sebab, urusan izin bukan wewenang pihaknya namun ada dinas lain. “Jadi kita selalu siap untuk menutup Cafee tersebut,” tegasnya.

Kata Iskandar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait sehingga persolan Cafee tersebut segera ditangani.

“Sebab apa yang dilakukan pemilik Caffe sudah bertentangan dengan syari’at islam dan perlu ditindak secara tegas. Jika tidak akan berdampak kepada masyarakat dan dikhawatirkan jika masyarakat yang bertindak. Caffe ini sudah tidak mengindahkan intruksi Pemkab Pidie,” papar Iskandar.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

dampak gempa aceh
Sepnajang 70 Meter tenbok penjara kelas II A, Lambaro rubuh akibat gempa 8.5 SR yang mengguncang Aceh, Rabu kemarin. Penjara tersebut menampung 400 lebih Narapidana.(Andi Ibnu GP)

Hitung Kerugian Gempa, Pidie Tanggap Darurat