Bertemu Muridnya, Mantan Guru Bahasa Indonesia Menangis di Reuni Lintas Generasi

Bertemu Muridnya, Mantan Guru Bahasa Indonesia Menangis di Reuni Lintas Generasi
Mantan guru bahasa Indonesia era 90-an, Nurlina (tiga dari kiri) tak bisa membendung air matanya ketika bertemu muridnya di Reuni Akbar Lintas Generasi di SMAN 1 Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Minggu kemarin. [Pikiran Merdeka/IST]

PM, ACEH UTARA – Mantan guru Bahasa Indonesia era 90-an, Nurlina, tak bisa membendung air matanya. Itu terjadi saat dia menghadiri Reuni Akbar Lintas Generasi di SMAN 1 Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Minggu (3/9) kemarin.

Tangisan itu pecah, ketika Muzakir, alumni 1995 yang juga Sekretaris Panitia Pelaksana Acara, bertemu mantan gurunya yang sudah pensiun.

“Saya terharu, kalian tidak melupakan kami,” setidaknya begitulah kata Nurlina kepada Muzakir, sedari meneteskan air mata.

Muzakir juga tak kuasa menahan tangisnya ketika menyapa Nurlina, kemudian mereka bercerita hingga beberapa menit mengenang masa-masa dulu. Bagi Muzakir, kedatangan mantan gurunya yang berdomisili di Bireuen ini adalah sebuah penghormatan yang teramat besar.

“Saya menangis, karena dalam kondisi sakit dia masih menyempatkan diri untuk berhadir, bertemu kami. Dia tinggal di Kabupaten Bireuen. Dia adalah mantan wali kelas saya,” kata Muzakir yang sudah menjadi salah satu kepala bagian di Kantor Camat Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.

Baca : Alumni SMAN 1 Tanah Jambo Aye Sukses Gelar Reuni Terbesar Sepanjang Sejarah

Acara bertema“Geutanyoe Alumnni Taikat Gaseh, Sang-Sang Siwareh Tameusyedara, Kenangan Jameun Seunang Ngon Seudeh, Watee Uroe Jeh Eleumee Tamita”, ini berlangsung di kompleks SMAN 1 Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.

Bendahara Pelaksana Acara, M Nasir, Senin (4/9) mengatakan, sebelum acara puncak berlangsung pada Minggu, terlebih dahulu pada Sabtu malam pihaknya menggelar doa bersama untuk almarhum mantan guru.

“Hanya doa yang mampu dikirim sebagai bentuk balas jasa, meski itu tidak sebanding. “Selain itu, juga ada santunan anak yatim yang berakhir dengan makan-makan bersama,” katanya.

Pada hari berikutnya, acara belanjut dengan silaturahmi alumni lintas generasi, guru dan mantan guru yang sudah pensiun. Untuk menyampaikan kenang-kenangan, para alumni dipersilakan datang ke podium untuk berbagi cerita.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta berbagai alumni lintas generasi dari alumni tahun 1980 hingga 2016. Para alumni sekolah itu juga telah banyak menjadi petinggi-petinggi di berbagai tempat, baik menjadi pelaku politik, wartawan, TNI/Polri, instansi pemerintah, swasta dan lainnya.()

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Irwandi Coblos
Irwandi Yusuf bersama Isterinya Darwati A Gani memasukkan kertas di TPS Lamprit, Banda Aceh, Senin (9/4/2012). (Pikiran Merdeka/Heri Juanda)

Irwandi Menang di Kampung Halaman