7 Hari Kedepan, Ada Lomba Pacu Kuda Tradisional di Takengon

Tanpa pelana joki-joki cilik memacu kuda dengan kecepatan penuh. Beradu tangkas untuk menjadi sang juara.
Tanpa pelana joki-joki cilik memacu kuda dengan kecepatan penuh. Beradu tangkas untuk menjadi sang juara. (Foto PM/Oviyandi Emnur)

PM, Banda Aceh – Perlombaan pacu kuda dalam rangka memperingati HUT RI ke-72, kembali digelar di Takengon pada 21-27 Agustus 2017. Sekitar 400 peserta dari berbagai daerah di daratan tinggi Gayo, akan ikut serta meramaikan perlombaan tradisional tersebut.

Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda kali yang mengusung tema “Terus Berpacu Lestarikan Budaya Majukan Negeri” akan digelar di Lapangan Pacuan Kuda H. M. Hasan Gayo Belang Bebangka Pegasing, Aceh Tengah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Reza Fahlevi mengatakan, perlombaan pacuan kuda merupakan atraksi wisata unggulan tahunan yang terangkum, baik dalam Calendar of Event Aceh, maupun Calendar of Event Kementerian Pariwisata RI.

“Ini menjadi triger dalam rangka mewujudkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019,” ungkap Reza Fahlevi.

Kegiatan pacu kuda yang umumnya diikuti tiga kabupaten seperti Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues telah menjadi tradisi dan semangat dalam menyatukan masyarakat di dataran tinggi Gayo.

“Kegiatan ini memiliki nilai dan semangat yang patut dijaga oleh masyarakat Gayo, terlebih lagi selalu diselenggarakan pascapanen padi dan menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan RI sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala kerja keras dan keberhasilan yang dicapai oleh masyarakat setempat,” tambah Reza.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani menambahkan, adanya kegiatan perlombaan tradisional pacuan kuda di Takengon ini menjadi momen yang pas untuk promosikan wilayah dataran tinggi Gayo dengan berbagai potensi dan kekayaan alamnya.

“Kita berharap, kegiatan ini tidak hanya mengajak wisatawan untuk menikmati sensasi unik pacuan kuda dengan kelihaian para joki tanpa pelana, tapi juga dapat mempromosikan daerah Gayo sebagai destinasi wisata agro dan adventure kepada wisatawan”, ungkap Rahmadhani.

Tahun ini, sekitar 400 peserta dari berbagai daerah di daratan tinggi Gayo akan ikut serta meramaikan perlombaan tradisional pacu kuda tersebut dan angka ini meningkat dibandingkan tahun 2016 yang hanya diikuti oleh 350 peserta.(PM007/ril)

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait