Pertemuan Slipi Isyaratkan Tarmizi Ganti Pendamping

Bakal Calon (Balon) Gubernur Aceh, Ir H Tarmizi A Karim MSc didampingi istri saat berkunjung dengan ratusan masyarakat Aceh Selatan, Jumat (19/2).
Bakal Calon (Balon) Gubernur Aceh, Ir H Tarmizi A Karim MSc didampingi istri saat berkunjung dengan ratusan masyarakat Aceh Selatan, Jumat (19/2).

Pertemuan Tarmizi Karim dengan sejumlah petinggi Parpol di Slipi, Jakarta Barat, memberi isyarat pergantian wakil yang mendampinginya di Pilkada 2017.

Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek, Slipi, Jakarta Barat, lebih ramai dari biasanya pada Rabu pertengahan pekan lalu. Tak hanya terlihat sejumlah tokoh penting partai beringin, namun beberapa petinggi partai lain juga berkumpul. Di antara sekian banyak politisi, ada sosok yang menjadi perhatian dalam acara tersebut, yakni Tarmizi Karim. Pria ini akhirnya diputuskan untuk diusung Partai Golkar di Pilkada Aceh 2017.

Mengenakan pakaian putih dipadu dengan peci hitam, Tarmizi Karim duduk sebaris dengan tokoh-tokoh utama partai pengusung. Ia diapit Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Partai Nasdem Nining Indra Shaleh. Lalu Ketua DPP Hanura Amir Faisal dan Wakil Sekjen DPP PPP Hasan Husari. Dalam barisan itu, juga terlihat Ketua DPD Golkar Aceh TM Nurlif.

Dalam acara tersebut, Partai Golkar bersama NasDem, Hanura, dan PPP secara resmi mengukuhkan Tarmizi Karim sebagai calon Gubernur Aceh periode 2017-2022.

Ketua Umum Partai Gorkar Setya Novanto menyebutkan, dukungan pihaknya terhadap Tarmizi didasari pengalamannya selama menjadi birokrat. “Tarmizi kan sudah pernah menjabat Bupati Aceh Utara dua periode. Lalu sebagai Penjabat Gubernur Kaltim, juga Penjabat Gubernur Aceh, dan terakhir Irjend Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Novanto dalam sambutannya, Rabu, 31 Agustus 2016.

Pria yang biasa disapa Setnov itu menjelaskan, mengingat Tarmizi sangat memahami seluk-beluk otonomi daerah serta piawai mengelola birokrasi dan keuangan daerah, juga sangat paham bagaimana mewujudkan aspirasi dan keinginan masyarakat, maka Partai Golkar bersama partai pengusung lainnya yakin untuk mengusung Tarmizi.

“Kita yakin dan percaya, dengan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Aceh, para ulama dan tokoh-tokoh Aceh, saudara Tarmizi A Karim mampu memimpin Aceh menjadi lebih baik, lebih maju, lebih adil dan lebih sejahtera. Tentunya dengan visi negara kesejahteraan 2045,” katanya.

Ia menambahkan, Pilkada merupakan momentum strategis untuk melakukan perubahan dan percepatan pembangunan Aceh. Menurutnya, Tarmizi merupakan figur tepat mewujudkan harapan itu.

Di lokasi acara tersebut, terpampang sejumlah spanduk berisi ajakan memenangkan Tarmizi di Pilkada Aceh 2017. Pada spanduk yang dijadikan background stage utama tertulis, “Bersama Tarmizi Kita Membangun Aceh”. Namun, pada spanduk-spanduk itu, hanya ada nama dan foto Tarmizi Karim. Tak ada nama maupun foto Zaini Djalil di berbagai media publikasi yang dipasang panitia. Padahal, Zaini Djalil diketahui adalah Cawagub Tarmizi Karim yang telah disampaikan saat konferensi pers di Kantor DPW NasDem Aceh, Kawasan Lampineung, Banda Aceh, Selasa, 9 Agustus 2016.

Hal itu diakui Ketua Bapilu Golkar Aceh, Qamaruzzaman Haqny. Dikatakannya, DPP Golkar hanya menyampaikan dukungan kepada Tarmizi Karim dan sama sekali tidak menyebutkan nama Zaini Djalil. “Dalam arahan Pak Ketua (Setnov) juga tidak disinggung soal wakil untuk Tarmizi,” ujar Qamaruz. Saat dihubungi Pikiran Merdeka, Jumat pekan lalu, ia mengaku masih mendampingi TM Nurlif di Jakarta.

Munculnya dugaan akan adanya kocok ulang posisi Cawagub untuk Tarmizi, ditanggapi secara diplomatis oleh Qamaruz. “Namanya politik, sangat dinamis dan itu (kocok ulang posisi wakil) bisa saja terjadi. Dihimpun berbagai kepentingan dan kekuatan,” sambung dia.

Dalam beberapa hari ke depan, kata Qamaruz, DPP Partai Golkar akan menggelar rapat kembali membahas hal tersebut. Ia memprediksi, pekan depan sudah ada keputusan Golkar terhadap pendamping Tarmizi Karim. “Jika nantinya ada perubahan, tentu akan merujuk hasil Rakerda Partai Golkar Aceh, 11 April lalu,” katanya.

Dalam Rakerda itu diputuskan, TM Nurlif akan diusung Golkar pada Pilkada Aceh 2017. Karena itu, sangat memungkin Ketua DPD Golkar Aceh itu disodorkan sebagai pendamping Tarmizi Karim.

Kehadiran Partai Hanura dalam konferensi pers itu juga sempat menimbulkan tanda tanya. Sebelumnya, partai besutan Wiranto ini telah menyatakan dukungannya kepada Muzakir Manaf yang diusung PA. Namun, kini beralih mendukung Tarmizi.

Ketua DPP Hanura Amir Faisal yang hadir dalam acara tersebut mengakui keputusan itu. “Iya, Hanura bersama-sama partai lainnya yang hadir di kantor Golkar sepakat mendukung Tarmizi,” aku Amir kepada Pikiran Merdeka, Sabtu pekan lalu.

Dengan masuknya Golkar dalam koalisi itu, jelas Amir Faisal, posisi pendamping Tarmizi Karim juga belum diputuskan diisi oleh Zaini Djalil. “Dengan sembilan kursi yang dimiliki Golkar di Parlemen Aceh, mereka (Golkar) punya nilai tawar tinggi dalam penentuan pendamping Tarmizi,” katanya.

Dilansir dari Kantor Berita Antara, Novanto juga sempat menyatakan dukungan kepada Tarmizi juga datang dari Partai Amanat Nasional (PAN). Padahal sebelumnya diketahui, PAN telah menyatakan dukungan kepada pasangan Muzakir Manaf-TA Khalid yang diusung Partai Aceh, Gerindra, PKS, dan PBB. “Partai Golkar bersama dengan Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan PAN mendukung saudara Ir Tarmizi A Karim sebagai calon Gubernur Aceh 2017,” katanya.

Sumber Pikiran Merdeka di internal DPP Partai Golkar menyebutkan, PAN memang turut diundang dalam acara tersebut. Namun, hingga acara berlangsung, tak seorang pun pengurus PAN menghadirinya.

“Padahal kursi untuk PAN disiapkan di barisan depan bersama petinggi partai lainnya. Kemudian kita pindahkan karena mereka tak jadi datang. Kami juga tak tahu alasannya mengapa tak jadi (datang),” ujar sumber ini yang menolak dituliskan namanya.

Menurut dia, keputusan PAN mendukung Mualem-TA Khalid baru sebatas dukungan di tingkat DPW PAN Aceh. Sedangkan di tingkat DPP belum bersikap. “Suratnya masih di meja Pak Zulkifli (Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan),” tambahnya

Untuk mengkonfirmasikan hal itu, Ketua DPW PAN Aceh Anwar Ahmad tak berhasil dihubungi. Berulang kali Pikiran Merdeka menelepon, namun nomor handphone yang biasa digunakannya sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait