Persaingan menuju kursi Bupati Bireuen periode 2017-2022 semakin sengit. Sejumlah kandidat mematangkan persiapan, mulai kenderaan politik hingga penentuan calon wakil yang akan mendampinginya.
Beberapa bulan ke depan, masa pendaftaran pasangan calon Bupati Bireuen akan dibuka Komisi Independen Pemilihan (KIP). Namun, sejauh ini baru satu pasangan calon yang mendeklarasi diri secara terbuka. Sementara para calon Bupati Bireuen lainnya masih disibukan dengan berbagai persiapan lain menuju Pilkada 2017.
Pasangan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab dan dr Purnama Setia Budi SpOG (TU Sop-dr Pur) yang menyatakan diri maju melalui jalur independen secara resmi menggebrak panggung politik Bireuen, dengan mendeklarasi diri pada Minggu 24 Juli 2016. Mereka menjadi pasangan pertama yang menggegelar deklarasi di Bireuen.
Di hadapan puluhan ribu pendukungnya, pasangan ini menyatakan siap maju di Pilkada 2017 dengan mengusung visi perubahan di sektor kesehatan, politik bersih, dan memperkuat arus kebaikan.
“Kami mengajak masyarakat untuk terus membangun arus kebaikan demi terwujudnya politik yang bersih dan islami,” kata dr Purnama Setia Budi, di sela-sela pendeklarasian dirinya pendamping Tu Sop.
Untuk kenderaan politik, kata Purnama, pihaknya memilih maju lewat jalur perseorangan. “Untuk tahap pengumpulan KTP sudah final. Kini sedang dalam proses pemeriksaan akhir oleh tim kerja,” katanya.
Para calon lain juga sedang mengambil ancang-ancang untuk mendeklarasikan pasangan masing-masing. Beberapa kandidat dikabarkan sedang menentukan pilihan pada calon wakil.
H Khalili SH yang diusung Partai Aceh di Pilkada Bireuen 2017, hingga kini belum menetapkan calon wakil. Ia yang berhasil mengalahkan kandidat patahana Ruslan M Daud pada ‘konvensi’ PA menyerahkan sepenuhnya calon pendamping pada keputusan partai.
Mantan Keuangan GAM Wilayah Bate Iliek tersebut mendapat dukungan penuh sebagian besar eks gerilyawan GAM yang bernaung di bawah Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Bate Iliek. Di kalangan mereka, untuk calon wakil mulai menguat nama mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Yusri MSi MS. “Tinggal menunggu waktu saja, duet Khalili-Yusri akan menjadi pasangan resmi,” sebut seorang petinggi PA Bireuen.
Pasangan tersebut dinilai sebagai paket terbaik karena mengwakili isme Barat dan Timur Bireuen, mengingat H Khalili yang berdomisili di Kecamatan Jeunib dan Yusri yang berdomisili di Kecamatan Peusangan.
Menurut Yusri, dirinya siap mendampingi dan membantu H Khalili SH jika memang diberikan kepercayaan oleh DPA PA dan DPW PA Bireuen. “Sebagai putra Bireuen, tentu saya juga ingin terlibat dalam membangun daerah sendiri. Kalau diberikan kepercayaan oleh Partai Aceh, insya Allah saya siap,” sebutnya.
SAIFANNUR
Kandidat kuat lainnya, H Saifannur SSos kini sedang melakukan persiapan akhir menuju pendaftaran calon. Pengusaha kontruksi kelahiran Alue Kruep Kecamatan Peusangan Siblah Krueng 21 Agustus 1956 ini siap maju melalui jalur partai politik.
Ketua DPD Partai Golkar Bireuen ini disebut-sebut mendapat sokongan beberapa pengusaha kontruksi asal Bireuen, seperti H Mukhlis yang merupakan pimpinan PT Takabaya Perkasa Group. Selain didukung adik kandungnya itu, Saifannur juga disokong H Usman Ali alias Toke Oeh yang merupakan pimpinan perusahaan PT Krueng Meuh.
Saifannur menyatakan dirinya sedang dalam proses perampungan akhir menuju pendaftaran calon di KIP Bireuen. “Selain Golkar yang memiliki empat kursi di DPRK, beberapa Parpol lain juga sudah merapat, termasuk Partai Daulat Aceh (PDA) yang memiliki 1 kursi,” katanya.
Menurut dia, sebagian partai sudah menyerahkan dukungan resmi dan sebagian lagi tinggal menunggu proses administrasi akhir. “Insya Allah, dalam bulan Agustus sudah rampung. Nanti akan kami umumkan ke publik supaya jelas,” ungkapnya.
Untuk calon wakil, menurut Saifannur, dirinya sudah memberikan beberapa nama ke DPP Golkar. Sesuai dengan mekanisme, Partai Golkar akan melakukan survei terhadap nama-nama tersebut.
“Ada beberapa pertimbangan yang mendasari kami untuk berhati-hati dalam menentukan calon wakil. Di antaranya, mengingat fungsi wakil sebagai pelaksana administrasi daerah, maka jangan sampai terjadi seperti pengalaman kita selama ini. Jika terpilih, saya menginginkan hubungan bupati dan wakil bupati tetap harmonis sehingga pemerintahan berjalan baik dan berwibawa,” tandasnya.
Amiruddin Idris
Kandidat lain yang sedang dalam tahapan pematangan akhir adalah Dr H Amiruddin Idris SE MSi. Rektor Universitas Almuslim yang juga mantan Wakil Bupati Bireuen ini akan diusung koalisi Parpol.
Setelah gagal merebut kursi Bupati Bireuen pada Pilkada 2012, kini ia disebut-sebut sudah mendapatkan tiket untuk maju dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Gabungan tiga partai tersebut memiliki 11 kursi di DPRK Bireuen.
“Kemungkinan ketiga partai itu mengusung Pak Rektor (Amiruddin Idris) mencapai 95 persen. Tinggal proses administrasi saja,” sebut sumber di kalangan Kampus Umuslim.
Amiruddin hampir dipastikan akan menggandeng Drs H Ridwan Khalid sebagai wakilnya. Selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Bireuen, Ridwan juga sudah mendapat restu dari DWP dan DPP PAN untuk mendampingi Amirudin Idris di Pilkada Bireuen nanti.
“Benar, saya sudah dipinang oleh pak Amiruddin Idris untuk mendampinginya. DPP PAN juga secara resmi sudah menetapkan saya sebagai calon wakil bupati,” sebut mantan Ketua DPRK Bireuen ini.
RUSLAN M DAUD
Setelah gagal diusung Partai Aceh, calon incumbent Ruslan M Daud kini terus memperkuat barisan untuk tetap maju di Pilkada 2017. Beberapa mantan kombatan dikabarkan sudah merapat kepadanya.
Tim pemenangannya juga terus melakukan konsolidasi, seperti Rakan Relawan Ruslan, Ruslan Adalah Kita, dan beberapa sayap pendukung lainnya. Hampir bisa dipastikan, calon patahana tersebut maju melalui jalur independen.
Baca : Setelah Ruslan Terdepak dari PA
Sementara untuk posisi wakil, Ruslan dikabarkan akan berpasangan dengan H Jamaluddin Idris asal Kecamatan Gandapura. Bahkan, foto lengkap dengan slogan dari pasangan tersebut sudah beredar luas di media sosial.
Secara geografis, kemunculan para kandidat itu mewakili semua wilayah di Kabupaten Bireuen. Dari wilayah Barat, ada Khalili, Ruslan M Daud dan Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop. Bahkan, berhembus kabar Saifannur juga akan menggaet wakil dari wilayah itu.
Di wilayah tengah, sudah muncul dua tokoh untuk posisi calon wakil bupati, yaitu Ridwan Khalid dan Purnama Setia Budi. Tidak tertutup kemungkinan, Mustafa A Glanggang juga akan maju di Pilkada nanti.
Sedangkan kandidat lengkap ada di wilayah Timur. Untuk kandidat bupati muncul Saifannur dan Amiruddin Idris. Sementara posisi calon wakil bupati akan ditempati Yusri dan Jamaluddin.
Di sisi lain, beberapa tokoh yang sejak awal sudah mensosialisasikan diri maju sebagai calon Bupati Bireuen, seperti Mustafa A Glanggang, Husaini Ilyas, dan M Nasir Mahmud alias Nasir Gurumud, sampai sekarang belum memiliki persiapan yang kongkrit.
Mustafa A Glanggang mengaku bahwa dirinya masih dalam tahapan persiapan. “Insya Allah, kami dalam persiapan. Nanti kalau sudah pasti dan jelas, akan kami kabarkan,” katanya.
Begitu juga dengan beberapa partai yang memiliki kursi di DPRK Bireuen, seperti Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai PNA, sejauh ini belum menentukan sikap dalam mengusung kandidat di Pilkada nanti. “Kalau sudah saatnya, kita akan menentukan sikap terkait pengusungan kandidat di Pilkada Bireuen,” sebut seorang kader PNA di DPRK Bireuen.
Meski begitu, suhu politik di Kota Juang kini semakin terasa. Diperkirakan, akan semakin memanas dengan mendekatnya tahapan pendaftaran calon.[]
Belum ada komentar