Jakarta—Indonesia menyambut tercapainya kesepakatan awal perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF). “Pernyataan Presiden Filipina, Benigno Aquino III, minggu, 7 Oktober 2012, menyatakan, telah tercapai kesepakatan awal perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan MILF,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa melalui siaran pers Kemlu, Selasa, (9/10).
Kesepakatan yang dicapai antara Pemerintah Filipina dengan MILF dan perjanjian damai sebelumnya antara Pemerintah Filipina dengan Moro National Liberation Front (MNLF), termuat dalam Perjanjian Perdamaian tahun 1996, merupakan cermin kesungguhan Pemerintah Filipina dalam menciptakan perdamaian yang komprehensif di Filipina Selatan. Untuk tujuan itu, Indonesia senantiasa bersedia memberi dukungan dan bantuan termasuk dalam berbagi pengalaman.
Perdamaian yang melibatkan elemen MNLF dan MILF dari Bangsa Moro dengan Pemerintah Filipina, diharapkan dapat menyelesaikan secara komprehensif konflik yang telah banyak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi selama 4 dekade terakhir. Indonesia berkomitmen kuat mendorong terciptanya perdamaian di berbagai belahan dunia, terutama di kawasan Asia Tenggara. Sebagai negara tetangga terdekat Filipina, Indonesia senantiasa mendukung upaya Pemerintah Filipina menciptakan perdamaian dengan masyarakat Moro di Filipina Selatan.
Terkait hal itu, Pemerintah Indonesia selama hampir 20 tahun, telah berperan sebagai fasilitator proses perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan MNLF dan mengirim Kontingen Garuda (Konga) XVII dari tahun 1994 hingga tahun 2002 dalam kerangka Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Selain itu, Indonesia juga telah berpartisipasi mengirimkan tim pemantau sebagai bagian dari International Monitoring Team yang merupakan kesepakatan antara Pemerintah Filipina dan MILF.[gatra]
Belum ada komentar