Ketika Din Minimi Tersandera Masa Lalu

Din Minimi
Din Minimi

Din Minimi yang digadang-gadang akan menjadi pahlawan setelah menyerahkan diri, malah menjadi incaran mantan sanderaannya. 

Di Stadion Monte Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, pertandingan antara kesebelasan Gampong Beusar Peureulak melawan Gampong Baro Idi Rayeuk di ajang turnamen sepakbola Piala PA/KPA III baru saja berakhir.

Namun laga lain segera muncul ketika Ridwan alias Nawan, warga Desa Teuping Nyareng, Kecamatan Idi Rayeuk, melihat sosok Nurdin bin Ismail alias Din Minimi, warga Ladang Baro, Kecamatan Julok. Kala itu, mantan pemimpin kelompok bersenjata itu meninggalkan lapangan bola berjalan kaki bersama teman-temannya menuju mobil.

Seketika, dendam Nawan membara. Masih sangat melekat di ingatannya, pada September 2014 beberapa waktu sebelum komplotan Din Minimi turun gunung yang dijemput Kepala BIN Sutiyoso. Nawan disandera oleh kelompok bersenjata itu selama lima hari di hutan.

Agar bisa bebas, Nawan saat itu diminta tebusan sebesar Rp100 juta oleh Din Minimi. Namun ia hanya sanggup menyerahkan Rp50 juta hasil berutang pada orang lain. Uang tebusan itu diantar istri Nawan langsung menghadap komplotan Din Minimi.

Eks kombatan GAM itu pun bebas. Namun selepas Din Minimi menyerahkan diri, Nawan meminta Din Minimin membayar uang tebusannya. Hingga kesempatan menagih uang itu kembali terbuka pada Rabu (27/04/16) sore sekira pukul 18.15 Wib.

Nawan yang sudah mengenakan helm lantas menghampiri Din Minimi. Setelah diberi salam, ia langsung menyapa.

“Na katuri lon mantong (masih kenal saya), Din?” tanya Nawan. “Hana turi (tidak kenal),” balas Din Minimi, tapi segera disambungnya, “O, droe neuh lagoe Bang Nawan.”

“Pajan kabayeue peng lon (kapan kamu bayar uang saya), Din?” sambut Ridwan. “Enteuk kubayeue watee kasukses (anti saya bayar kalau sudah sukses),” sahut Din Minimi.

Mendengar jawaban itu, spontan Nawan melepaskan tinju ke wajah Din Minimi beberapa kali. Din sempat mengelak sehingga hanya dua bogem yang mengenai wajahnya. Adu jotos itu lekas dilerai oleh anggota Din Minimi dan polisi yang mengamankan turnamen bola Piala PA/KPA III.

Din Minimi dibantu kawannya lantas melaporkan pemukulan itu ke Mapolres Aceh Timur. Tak mau ketinggalan, Nawan juga melaporkan perbuatan komplotan Din Minimi yang pernah menculik dan memerasnya itu ke Mapolsek Idi Rayeuk.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait