Petinggi UIN Ar-Raniry ke Cina Perkuat Kerjasama

Rektor dengan Wapres HUST
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Farid WajdI (kiri) dan Wakil Presiden HUST Prof Jian-Guo Chen (kanan) saat rapat di kampus tersebut di Wuhan, Tiongkok. FOTO: IST

Petinggi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UINAR) berkunjung ke Cina pada minggu terakhir Maret 2016 sebagai upaya memperkuat kerjasama yang telah dijalin semenjak dua tahun terakhir.

Oleh Al-Zuhri

TIONGKOK – Setelah menempuh perjalanan panjang dari Banda Aceh – Malaysia – Tiongkok, rombongan UINAR yang antara lain terdiri atas Rektor Prof Farid Wajdi Ibrahim, Direktur Pascasarjana Prof Rusydi Ali Muhammad, dan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi A Rani Usman, tiba di Tiongkok, Rabu (23/03/16).

Para petinggi UINAR itu memenuhi undangan dari Huazhong University of Science and Technology (HUST) untuk datang ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Seperti setiap tahunnya, kunjungan itu digelar dalam rangka mengevaluasi dan membicarakan kelanjutan kerjasama yang telah dibangun sejak dua tahun lalu oleh kedua kampus tersebut.

Kedatangan rombongan UINAR disambut hangat oleh Prof Jian-Guo Chen, Wakil Presiden HUST bersama wakil dekan bidang mahasiswa internasional dan dekan Bahasa Mandarin serta para staf lainnya.

Sehari kemudian, Kamis (24/03/16), petinggi kedua kampus itu melakukan rapat khusus di gedung rektorat HUST untuk membicarakan program-program yang dicanangkan.

Rapat yang berlangsung sekitar empat jam tersebut menghasilkan kesepakatan antar kedua pihak, di antaranya: HUST bersedia memberikan kuota khusus untuk menerima lulusan UINAR setiap tahun sebanyak lima orang; mengadakan exchange student (pertukaran mahasiswa); dan meningkatkan double degree antara kedua universitas terutama pada bidang ekonomi dan pendidikan Islam. Dengan tetap prioritaskan mutu dalam kerjasama tersebut.

HUST salah satu universitas ternama di Tiongkok selain Beijing University, Tsinghua University, dan Fudan University. Kampus yang juga dikenal dengan sebutan HUAKE (Huazhong Keji Daxue) ini memiliki peringkat terbaik dalam daftar kampus top di Tiongkok. Posisi ini cukup menjanjikan bagi UINAR guna menunjang berbagai hal dalam persoalan kampus demi kemajuan mutu pendidikan Aceh ke depannya.

Tak hanya itu, rombongan UINAR mengunjungi beberapa kampus lainnya di Kota Beijing dan Nanjing guna menjalin bentuk kerajasama lainnya pada Sabtu, (26/03/16).

Sebelum kembali ke tanah air, rombongan juga menyambangi Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok di Beijing. Pihak UINAR benar-benar serius dan berkomitmen untuk terus memajukan kampus yang jadi salah jantung hati rakyat Aceh ini, sehingga lebih menonjol dalam segala lini.

Membangun Aceh dari Cina

Mahasiswa Aceh di Cina
Rombongan UIN Ar-Raniry makan bersama dalam silaturrahmi dengan mahasiswa asal Aceh di Wuhan, Tiongkok. FOTO: IST

Mahasiswa Aceh di Wuhan yang berkumpul dalam Komunitas Cakra Donya menyempatkan diri menjamu rombongan UINAR sebelum meninggalkan Kota Wuhan. Prof Farid Wajdi dalam kesempatan itu berharap pada mereka agar memanfaatkan dengan baik adanya kesempatan belajar di luar negeri.

Ia mengharapkan anggota Komunitas Cakra Donya sepulang menimba ilmu di Negeri Tirai Bambu bisa merealisasikan hal-hal yang diperoleh di sana guna membangun Aceh ke tahap yang mampu bersaing dengan negara-negara maju.

“Kalian harus menjadi generasi Aceh yang nekat dan penuh tekad. Karena untuk menjadi orang yang berhasil itu juga harus nekat dan bernyali kuat, tidak saja cukup dengan tekad. Begitupun dengan persoalan usia, jangan lalai selagi muda itu masih ada,” ujar Prof Farid Wajdi kepada semua mahasiswa Aceh-Wuhan menyemangati.

Direktur Pascasarjana UINAR Prof Rusydi Ali juga menyatakan rasa kagumnya kepada para mahasiswa yang memperoleh kesempatan belajar ke luar negeri yang tidak semua orang dapat merasakan hal sama. Karena itu ia berharap kesempatan itu jangan disia-siakan. Juga harus dapat ‘mencuri’ sisi baik dari kemajuan Tiongkok untuk dibawa pulang. Dengan harapan berefek untuk memajukan kancah keilmuan di Aceh terutama dalam bidang teknologi.

Saat ini di Kota Wuhan, terdapat 15 mahasiswa Aceh yang tersebar di kampus berbeda. Di antaranya HUST, Wuhan University of Technology (WHUT), dan CCNU (Central China Normal University). Sedang beberapa lainnya masing-masing seorang di Beijing dan Baoding serta dua orang di Nanjing. Ke depannya diharapkan ada daftar nama kampus lainnya yang ditempati mahasiswa Aceh.[]

Al-Zuhri adalah alumnus UIN Ar-Raniry yang sedang menempuh S2 di Huazhong University of Science and Technology (HUST), melaporkan dari Wuhan, Tiongkok.

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Islam, Agama Terbesar Kedua di Rusia
Muslim Rusia melaksanakan shalat Jumat berjamaah. [foto: reuters]

Islam, Agama Terbesar Kedua di Rusia