Penyandang Cacat Kecewa Pada Dinsos Bireuen

Bireuen—Dinas Sosial Bireuen dituding tutup mata terhadap empat penyandang cacat dari Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) cabang Bireuen yang sedang mengikuti pelatihan ketrampilan elektronik dan mekanik mesin di Medan.

Empat dari tujuh penyadang cacat yang sudah lima bulan berada di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Bahagia Medan, Sumatera Utara itu  mengikuti pelatihan ketrampilan hingga kini belum pernah terbantu dana, berbeda dengan penyandang cacat daerah lainnya di Aceh.

Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) cabang Bireuen, Mansyur Izuddin kepada Pikiran Merdeka, Kamis (10/5) mengaku, hingga saat ini, pihak Dinsos Bireuen belum pernah membantu sepesenpun dana untuk mereka di Medan.

“Mereka yang dikirim ke PSBD, Bahagia Medan ada empat orang dari tujuh yang diusulkan sebelumnya, namun sudah lima bulan mereka  ikut pelatihan ketrampilan di sana, mereka belum pernah menerima dana bantuan apapun dari Dinas Sosial Bireuen,” katanya.

Diakui  Mansyur, selama ini dirinya selalu mendatangi untuk bertemu langsung Kadis Dinsos Bireuen, namun di sana, Mansyur mengaku, hanya  dapat bertemu dengan Kabid Rehebilitasi Penyandang Cacat, bukan kadisnya. “Sudah delapan belas kali saya mendatangi Dinsos, tapi hanya bertemu dengan Kabidnya, saat itu, Kabid Rehebilitasi Penyandang Cacat beralasan macam-macam, tak ada anggaran, anggarannya belum turun,” jelasnya.

Selama ini, tambah Mansyur, keempat penyandang cacat yang sedang mengikuti pelatihan ketrampilannya di Medan harus ditanggulangi dana dari kantongnya sendiri. Sebab selama pelatihan, mereka tak ada uang saku. Berbeda dengan penyandang cacat lain yang dikirim dari Kabupaten lain di Aceh, mereka langsung diberikan bantuan oleh dinas sosial masing-masing daerah.

“Terus terang, jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat masih ada almarhum Pak Bustami, ketika kami laporkan biarpun malam, ia langsung merespon, bahkan dibantu langsung, kendati itu uang dari sakunya sendiri,” terang Mansyur.

Di tempat penyandang cacat yang dikirim ke Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Bahagia Medan itu, Hasrul dari Alue Udeng, Peusangan, Munardi, Cot Mane, Gandapura, Munazarni, Juli Cot Mesjid, Juli dan Zahara, Cot Tarom Baroh, Jeumpa.

Sebelumnya, tahun 2010, pihak PPCI Bireuen telah mengirim tujuh penyandang cacat untuk mengikuti kursus pelatihan dan ketrampilan ke PSBD, Bahagia, Medan, Sumatera Utara, selama setahun. Kini mereka telah membuka usahanya sendiri di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bireuen.

Kadis Sosial Bireuen, Akmal S.Sos yang dihubungi Pikiran Merdeka hingga berita ini diturunkan belum berhasil. Pesan singkat yang dikirimnya melalui telepon seluler juga tidak dibalas.[jon]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

IMG 20210107 WA0008
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menerima audiensi perwakilan UNHCR, UNICEF, Geutanyoe dan KontraS Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (7/1/2021). (Foto/Humas)

Soal Rohingya, Nova: Kita Taati Ketentuan Pemerintah Pusat