PM, LHOKSUKON—Kabupaten Aceh Utara memiliki jumlah penderita penyakit thalasemia tertinggi di Aceh. Selain itu, sebanyak 8 persen dari jumlah total penduduk Aceh merupakan carier thalasemia.
Hal itu disampaikan Nurjanah Husen, selaku Founder LSM Darah Untuk Aceh, Kamis (10/3/2016). Kata dia, saat ini pihaknya telah mendampingi 300 penderita thalasemia di Aceh, 27 di antaranya dari Aceh Utara. Menurutnya, Aceh rentan akan penyakit yang diturunkan secara genetic.
“Thalasemia merupakan penyakit keturunan (genetic) yang belum ada obatnya. Penderita thalasemia butuh transfusi darah seumur hidup setiap bulannya. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan tidak menikahnya sesama carier thalasemia. Carier thalasemia hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan khusus di laboratorium,” ujarnya.
Ditambahkan, satu penderita thalasemia memiliki 10 pendonor yang secara bergantian mendonorkan darahnya di Banda Aceh.
“Thalasemia merupakan fenomena gunung es. Pencegahan thalasemia dapat dilakukan lebih awal dengan screening sebelum nikah. Namun kesadaran masyarakat Aceh untuk itu masih kurang karena kurang adanya sosialisasi dari pihak terkait,” ucap Nurjanah.[PM002]
Belum ada komentar