PM, LHOKSUKON—Enam ekor kerbau di Desa Lhok Reuhat, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, mati bertahap akibat diserang wabah menyakit ngorok, Kamis (3/2/2016). Sebagai upaya pencegahan akan dilakukan vaksinasi massal untuk ratusan kerbau lainnya di kawasan itu.
Tim Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Aceh Utara, drh Muzakir Anwar menyebutkan, kerbau tersebut merupakan milik kelompok masyarakat yang dipelihara di peternakan dalam perkebunan sawit desa setempat dan berjarak 2 kilometer dari pemukiman warga. Penyakit ngorok berasal dari bakteri dan akan menular ke kerbau lainnya melalui kotoran dan air.
“Dua atau tiga hari mendatang akan dilakukan upaya pencegahan melalui vaksinasi massal untuk 150 kerbau lainnya di luar peternakan. Saat ini kami telah memberi vitamin penambah nafsu makan dan antibiotik untuk puluhan kerbau lainnya di peternakan tersebut,” ujarnya.
Ia menyebutkan, kerbau yang diserang penyakit ngorok mengalami pembengkakan di sekitar leher dan keluar benjolan. Selain itu, demam tinggi dan gemetar.
Menurut Muzakir, kerbau yang terjangkit penyakit ngorok masih bisa dikonsumsi asalkan jeroannya tidak dimakan atau dibuang. Mulai dari hati, limpa, usus, jantung, paru-paru dan lainnya. “Dagingnya harus digantung agar darahnya turun, baru bisa dimasak untuk dikonsumsi,” jelasnya.[PM002]
Belum ada komentar