Menyulitkan Akses ke Sawah, Bantalan Rel Kereta Api Dibongkar Warga

Menyulitkan Akses ke Sawah, Bantalan Rel Kereta Api Dibongkar Warga
Menyulitkan Akses ke Sawah, Bantalan Rel Kereta Api Dibongkar Warga

PM, Bireuen—Warga Dusun Tgk Dikrueng,  Desa Cot Tufah, Kecamatan Gandapura, Bireuen,  membongkar bantalan rel kereta api karena menghalangi akses mereka ke sawah.

Bantalan rel tersebut menyulitkan warga untuk mengangkut hasil panen padi mereka. Apalgi pihak PT Kereta Api Indonesia tidak membangun terowongan lintasan bawah gundulan jalur rel kereta api di kawasan itu.

Junaidi (29),  warga Cot Tufah yang ditemui saat sedang membongkar bantalan rel kereta api, menyebutkan, bila tidak dibangun torowongan  di bawah jalur rel kereta api maka akses ke sawah sangat sulit. Apalagi bila musim panen, sulit keluar-masuk kendaraan untuk mengangkut padi.  “Kami sangat berharap pemerintah daerah dapat melihat langsung, sehingga ada solusi mengenai jalan akses ke sawah,” harap Junaidi.

Keuchik Cot Tufah  M Nasir Adam kepada Pikiran Merdeka,  Kamis (18/2/2016), mengatakan pihaknya sangat mengharapkan perhatian PT Kereta Api Indonesia dan Pemkab Bireuen agar dapat membangun terowongan atau jembatan darurat bagi warga Cot Tufah untuk dapat mengangkut hasil panen.

“Kalau sekarang, warga tidak bisa mengangkut padi dari sawahnya karena akses jalan sudah tertutup pembangunan rel kereta api. Kami berharap agar dibangun terowongan agar memudahkan warga mengangkut hasil panen,” ujar M Nasir Adam.

Sebelum terbangun jalur pembangunan rel kereta api, jelas dia, pihaknya sudah menyurati mereka dengan nomor surat 378CTF/2035/2015 agar dibangun terowongan atau jembatan untuk memudahkan masyarakat melintasi jalan menuju ke sawah. “Namun  hingga saat ini PT Kereta Api Indonesia s belum merespon permitaan kami, makanya warga bongkar paksa bantalan rel kereta api,” sebutnya.

Ditambahkannya,  surat yang dilayakan warga Cot Tufah itu ikut disampaikan kepada Bupati Bireuen, Dinas Perhubungan Bireuen, DPRK Bireuen, Camat Gandapura, Bappeda, dan KP2TSP.[PM02]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Polisi Tangani Kasus Pembakaran Beko di Aceh Selatan
Dua uni beko dan satu dumptruck milik PT Padua Bumi Dirgantara,yang tengah mengerjakan peningkatan jalan sepanjang 4,25 KM, Desa Kampung Baru - Alu Rumbia, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, dibakar OTK Minggu (20/12) | PIKIRAN MERDEKA/ Hendrik Meukek

Polisi Tangani Kasus Pembakaran Beko di Aceh Selatan

IMG 20210305 WA0000 1 660x330 1
Gubenur Aceh, Nova Iriansyah dan Executive of Murban Energi Limited, Mr Amine Abid menyepakati kerja sama investasi pariwisata di Aceh yang disaksikan langsung oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan pada acara Business Forum Indonesia Emirates (IE) Week 2021 di Hotel Grand Hayyat, Jakarta, Jumat (5/3/2021). [Dok. Ist]

Investasi UEA di Pulau Banyak Akhirnya Disepakati

23 Nelayan Aceh Kembali Ditangkap di Myanmar
Sejumlah nelayan Aceh mengenakan topi putih yang sempat ditahan di luar negeri karena terlibat ilegal fisihing tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (30/1/2019). (Antara Aceh/Ampelsa.)

23 Nelayan Aceh Kembali Ditangkap di Myanmar