Banjir, Warga Lima Kecamatan di Aceh Utara Mengungsi

Banjir, Warga Lima Kecamatan di Aceh Utara Mengungsi
Banjir, Warga Lima Kecamatan di Aceh Utara Mengungsi

PM, LHOKSUKON –  Lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir sejak Minggu (17/1/2016) dini hari. Selain merendam rumah warga, banjir akibat hujan deras tersebut juga merendam kebun, sawah dan sejumlah ruas jalan.

Di Kecamatan Matang Kuli, banjir merendam Desa Teungoh, Alue Entok, Hagu, Teumpok Barat, Meuria, Alue Thoe, Baroe, Pante, Cibrek, Teungoh Seulemak, Siren, Lawang, Parang Sikureung dan lainnya. Warga Desa Hagu dan Desa Baroe mulai mengungsi.

Di Kecamatan Pirak Timu meliputi, Gampong Tanjong Serkuy, Meunasah Krueng, Pange, Rayeuk Pange, Bungong, Geulumpang, dan Hasan Krueng Kreh.

Di Kecamatan Tanah Luas meliputi Gampong Rayeuk Kuta, Jaman Batu, Teupin Me, Blang, Tanjung Masjid.

Banjir juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Murah Mulia dan Samudera. Bahkan ruas jalan Medan – Banda Aceh, di depan Kantor Partai Aceh (PA) Geudong, Samudera juga terendam banjir dan menyulitkan pengguna jalan untuk melintas.

Banjir yang merendam ruas jalan di Desa Rayeuk Kuta, Kecamatan Tanah Luas membuat sepeda motor dan minibus tidak bisa melintas. Pasalnya ketinggian air mencapai 70 centimeter. Sementara itu meski terendam banjir, namun ruas jalan di Desa Parang Sikureung, Matangkuli masih bisa dilintasi kendaraan bermotor.

Geuchik Desa Hagu, M Nasir kepada Pikiran Merdeka menyebutkan, banjir yang melanda desanya dan sejumlah desa lainnya terjadi karena hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu sore.

“Ratusan warga mulai mengungsi ke masjid. Banjir datang pukul 03.30 WIB tadi. Saat ini ketinggian air bervariasi, tergantung tinggi rendahnya letak rumah warga, demikian juga dengan ketinggian air di badan jalan. Di kawasan rumah warga yang rendah, air ada yang mencapai 1,5 meter, namun ada juga yang sepinggang orang dewasa,” ujarnya.

Sementara itu,Geuchik Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, M Yunus Thaib mengatakan, di desanya banjir sempat merendam areal perkebunan dan sawah.

“Semalam (Sabtu) pukul 22.00 WIB, banjir akibat meluapnya Krueng Pante itu merendam sawah dan kebun. Meski rumah warga tidak terendam, banjir membuat aktivitas kerja alat berat terhenti hari ini. Tapi banjirnya sudah surut sejak subuh tadi,” jelasnya.[]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Lepas Sambut, Mantan Kajari Lhokseumawe Terima Hadiah dari Tersangka Korupsi
Mantan Kajari Lhokseumawe Royani, SH menerima hadiah dari Sedako Lhokseumawe Dasni Yuzar pada acara lepas sambut Kajari Lhokseumawe di aula kantor Walikota Lhokseumawe, Jumat (25/04/2014) [pikiranmerdeka.com I Fahrizal Salim]

Lepas Sambut, Mantan Kajari Lhokseumawe Terima Hadiah dari Tersangka Korupsi