PM, TAPAKTUAN – Ratusan pasien yang tengah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away (RSUD YA) Tapaktuan, mengeluhkan kualitas pelayanan rumah sakit milik Pemkab Aceh Selatan itu. Pasalnya, sudah dua bulan ini pasien mengaku kesulitan memperoleh air bersih. Selain ketersediaannya sangat terbatas, kualitas air juga berwarna coklat bercampur lumpur serta berbau tanah.
“Kami sangat sulit mendapatkan air bersih selama ini karena pasokan air sering putus. Ketersediaan air bersih di rumah sakit ini baru ada diwaktu-waktu tertentu saja itupun sangat terbatas dan tak layak digunakan,” kata seorang pasien yang sedang menjalani perawatan di ruang rawat Rindu 2 kepada wartawan, Senin (11/1/15).
Dia berharap, persoalan krisis air yang sudah lama terjadi itu cepat di atasi oleh pihak rumah sakit. Menurutnya, ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan utama dan mendesak bagi pasien dan keluarga pasien yang sedang menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Direktur BLUD Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan, dr Faisal mengakui bahwa, pasokan air bersih dari PDAM Tirta Naga putus total sejak dua bulan lalu.
“Masalah krisis air bersih ini memang sangat mengganggu pelayanan di rumah sakit ini karena persoalan itu sangat dikeluhkan oleh pasien dan keluarga pasien. Persoalan itu timbul bukan kesalahan pihak kami, melainkan menjadi tanggungjawab pihak PDAM Tirta Naga Tapaktuan,” kata Faisal.
Untuk menyiasati persoalan itu, sambungnya, pihak rumah sakit telah menggali sumur bor yang berlokasi di belakang bangunan rumah sakit.
“Untuk memenuhi kebutuhan air selama ini, kami pasok dari sumur bor tersebut, meskipun pasokan air yang diterima di setiap ruangan kurang memuaskan. Namun kondisi tersebut mau tidak mau harus diterima karena kondisinya masih darurat sambil menunggu selesainya upaya perbaikan oleh pihak PDAM Tirta Naga,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Direktur PDAM Tirta Naga Tapaktuan, Eki Firman, SE menjelaskan, persoalan krisis air bersih di rumah sakit Yulidin Away dan sejumlah desa telah berlangsung sejak dua bulan terakhir,. Hal ini disebabkan karena sebanyak 30 batang pipa PDAM di sumber air utama Sungai Sikabu, Desa Panton Luas, Samadua, hancur total akibat dihantam banjir bandang awal bulan Desember 2015 lalu.
“Upaya perbaikan terhadap sebanyak 30 batang pipa yang rusak tersebut telah kami lakukan sejak dua pekan terakhir dengan cara memasang pipa baru. Saat ini progress pekerjaan sudah sampai 75 persen dan kami perkirakan dalam minggu ini pekerjaan sudah tuntas sehingga pasokan air kembali akan normal seperti biasa,” ungkapnya.
Eki Firman menambahkan, terkait penanganan krisis air bersih yang dialami masyarakat di sejumlah desa dalam Kecamatan Samadua dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan, selama ini pihaknya memasok air bersih yang di ambil dari sumber air Tapaktuan, menggunakan mobil tangki.
“Sayangnya, sejak dua hari terakhir pasokan air bersih dengan menggunakan mobil tangki, mengalami kendala yang cukup fatal karena mobil pengangkut air tersebut mengalami kerusakan. Sehingga pasokan air telah terhenti total. Langkah perbaikan terhadap mobil tersebut sedang kami upayakan secara maksimal, jika dalam waktu dekat ini sudah siap maka pasokan air ke rumah warga dan rumah sakit kembali dilanjutkan,” pungkasnya. [PM004]
Belum ada komentar