PM, LHOKSUKON – Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib alias Cek Mad, menilai, minat generasi muda terhadap kesenian islami mulai pudar. Untuk itu, pembangunan kesenian lokal harus terus dikembangkan, agar dapat membentengi generasi muda dari pengaruh zaman.
Hal itu disampaikan Bupati Aceh Utara melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Abdul Azis, SH, M.Hum, dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kesenian Aceh (DKA) Aceh Utara yang diselenggarakan di Hotel Lido Graha, Sabtu (9/1/2016). Acara itu dihadiri peserta dari 27 kecamatan yang ada di Aceh Utara.
Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Amir Hamzah, kepada Pikiran Merdeka menyebutkan, Musda tersebut bertujuan untuk memilih ketua dan pengurus baru. Selain itu, juga sebagai ajang silaturahmi antar sesama insan seni. Bupati berharap musda kali ini bisa memberikan kontribusi positif dalam pembangunan dan pengembangan kesenian, sehingga dapat menyampaikan pesan yang Islami.
“Melalui Musda ini, mari kita mengkaji lebih dalam lagi untuk pengembangan kesenian di Aceh Utara. Mengingat minat masyarakat, khususnya generasi muda terhadap seni Islami mulai pudar. Mulai dari meudike, berzanji, meurukon dan lainnya,” ujar Amir Hamzah mengutip kata Bupati Cek Mad.
Untuk itu, lanjutnya, Bupati Aceh Utara mengajak insan seni yang hadir untuk memilih sosok ketua baru yang mumpuni, kredibel dan peduli terhadap pembangunan dan pengembangan seni Aceh Utara.
“Diperlukan sosok tangguh untuk pengembangan kesenian di Aceh Utara, karena tugas yang akan dipikul ke depan lebih berat lagi,” ucap Amir Hamzah. [PM007]
Belum ada komentar